Tanggapi Soal Polemik Desa Wadas, PAN Beri Saran Begini

Kamis, 10 Februari 2022 | 13:32 WIB
Tanggapi Soal Polemik Desa Wadas, PAN Beri Saran Begini
Wakil Ketua Komisi III Pangeran Khairul Saleh. (Dok. DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Pangeran Khairul Saleh memberikan tanggapan soal polemik Desa Wadas.

Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Desa Wadas yang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menjadi sorotan.

Diketahui sejumlah warga ditangkap aparat kepolisian saat hendak melakukan pengukuran tanah.

Lahan tersebut digunakan untuk membangun Bandungan Bener.

Baca Juga: Polisi: Situasi Desa Wadas Kondusif, Pengukuran Tanah Tetap Dilanjutkan

Sebanyak 64 orang warga ditangkap polisi dengan dalih membawa senjata tajam.

Tak hanya itu, warga yang ditangkap di antaranya merupakan anak-anak di bawah umur.

Merespon hal tersebut, Pangeran Khairul Saleh memberikan saran agar proses pengukuran dihentikan sementara.

Ia merasa khawatir sekaligus menyayangkan kegiatan yang dilakukan malah berujung pada dugaan adanya kekerasan terhadap warga oleh aparat kepolisian.

Dia memberikan saran agar proses pengukuran tanah dihentikan sampai mencapai kesepakatan bersama.

Baca Juga: Singgung Konflik Wadas, Mahfud MD: Kalau Polri Tak Bertindak Dituding Goblok, Bertindak Dianggap Melanggar HAM

"Untuk menghindari konflik dan akibat tragis yang bakal ditimbulkannya, menurut saya sebaiknya pemangku kepentingan menghentikan dulu pengukuran tanah sebelum tercapainya kesepakatan bersama," jelasnya, dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Kamis (10/2/2022).

Lebih lanjut, Pangeran juga meminta agar aparat melepaskan warga Desa Wadas.

Sebelumnya, Ganjar mengatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir terkait ribuan aparat kepolisian yang datang.

Ganjar menyebut aparat yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Iya ada pengukuran, hanya pengukuran saja kok, tidak perlu ditakuti, tidak akan ada kekerasan," kata Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI