Suara.com - Kematian Abu Ibrahim al-Quraishi memaksa Islamic State mencari pemimpin baru. Lingkaran intelijen Timur Tengah mengidentifikasi setidaknya empat calon yang berpengalaman di Irak sejak invasi AS 2003. Siapa mereka?
Al-Quraishi tewas usai meledakkan diri ketika hendak ditangkap militer AS di Suriah pekan lalu. Kematiannya dinilai sebagai pukulan telak bagi ISIS, yang sebelumnya kehilangan Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi dalam operasi serupa di Irak, 2019 silam.
Sejumlah analis keamanan yang memantau pergerakan Islamic State meyakini, kelompok itu akan mengumumkan pengganti al-Quraishi dalam beberapa pekan ke depan.
Fadhil Abu Rgheef, penasehat terorisme untuk militer Irak, mengatakan setidaknya ada empat calon pengganti.
"Di antaranya adalah Abu Khadija yang terakhir memimpin IS di Irak, Abu Muslim, pemimpin ISIS di Provinsi Abar, dan seorang lagi bernama Abu Salih yang tidak banyak dikenal, tapi dekat dengan Baghdadi dan Quraishi,” kata dia.
"Terakhir adalah Abu Yassir al-Issawi, yang diduga selamat,” dari serangan udara koalisi AS, Januari 2021 silam.
"Dia berharga bagi ISIS karena pengalaman tempurnya yang panjang,” imbuhnya.
Seorang pejabat militer Irak meragukan kabar hidupnya Issawi. "Jika dia tidak tewas, dia bisa menjadi kandidat. Dia sudah teruji dan matang dalam merencanakan serangan militer, serta punya ribuan pendukung,” imbuhnya.
Menutup kebocoran
Baca Juga: BNPT Minta Maaf Soal Ponpes Terafiliansi ISIS, MUI Beri Reaksi Ini
Pejabat Irak tersebut meyakini Islamic State kini berusaha menyelidiki kebocoran informasi yang mengarah kepada kematian al-Quraishi.