Imbau Tak Rayakan Valentine yang Bukan Budaya Bali, Gubernur Koster Minta Warga Peringati Hari Tumpek Krulut

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 10 Februari 2022 | 11:48 WIB
Imbau Tak Rayakan Valentine yang Bukan Budaya Bali, Gubernur Koster Minta Warga Peringati Hari Tumpek Krulut
Ilustrasi Valentine, (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengimbau warga di Pulau Dewata agar tidak merayakan Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari ini.

Biasanya, hari Valentine dirayakan meriah oleh pasangan kekasih sebagai penanda jalinan kasih sayang.

Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, alasan mengapa ia mengimbau warga Bali tidak merayakan Valentine sebab perayaan itu bukan budaya asli Bali.

"Selama ini, sejumlah masyarakat Bali merayakan Valentine Day setiap tanggal 14 Februari sebagai Hari Kasih Sayang, yang sesungguhnya bukan merupakan budaya Bali," kata Wayan dikutip Terkini.id pada Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Monyet Putih Terluka di Pura Selonding Pecatu Viral, Kini Lukanya Sudah Diobati

Wayan mengatakan, sudah sepatutnya warga untuk meryakan Hari Kasih Sayang bersi budaya Bali yang juga warisan nenek moyang. Hari Kasih Sayang ini adalah Tumpek Krulut.

"Sudah waktunya, kita melaksanakan Hari Tresna Asih/Hari Kasih Sayang pada setiap Rahina Tumpek Krulut, yang kita miliki di Bali sebagai warisan Adiluhung dari leluhur, yang sepatutnya dilestarikan, disosialisasikan, dan dilaksanakan oleh Pemerintah bersama masyarakat Bali," katanya.

Diketahui, Bali Tumpek Krulut merupakan wujud kasih sayang terhadap alat-alat seni berupa gamelan dan tabuh. Tumpek Krulut ini jatuh pada Rabu (23/7/2022).

Gubernur Bali I Wayan Koster [BeritaBali.com].
Gubernur Bali I Wayan Koster [BeritaBali.com].

"Cintai budaya sendiri. Tumpek Krulut itu Hari Kasih Sayang. Kalau kita punya budaya dengan cara kita kenapa kita gunakan budaya orang lain. Saat Rahina Tumpek Krulut pada hari Sabtu 23 Juli 2022 nanti, seluruh masyarakat Bali dihimbau agar melaksanakan perayaan secara niskala dan sakala," ujarnya.

Menurut Wayan, perayaan Tumpek Krulut adalah salah satu cara untuk membentuk karakter warga Bali di tengah modernitas. 

Baca Juga: Sepekan Terakhir Kasus Pasien Covid-19 yang Meninggal di Bali Terus Meningkat

"Perayaan Rahina Tumpek merupakan salah satu upaya yang sangat fundamental, esensial, dan strategis dalam membangun karakter, jati diri, dan kualitas kehidupan masyarakat Bali, menghadapi dinamika perkembangan zaman dan mondernisasi dalam skala lokal, nasional, dan global," kata Wayan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI