Suara.com - Anggota DPR dari Fraksi PKB Luqman Hakim menyebut adanya indikasi penghasutan terhadap warga Desa Wadas di Kabupaten Purworejo terkait proyek penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.
Luqman Hakim menyebut tujuan menghasut warga Desa Wadas untuk mencari keuntungan finansial dari transaksi pembebasan tanah warga.
"Mereka inilah, para provokator dan markus (makelar kasus), yang seharusnya ditangkap polisi, bukannya warga desa biasa yang tidak bersalah," ujar Luqman Hakim, Kamis (10/2/2022).
Oleh karena itu, Luqman Hakim yang juga menjabat ketua PP GP Ansor meminta Badan Intelijen Negara dilibatkan untuk memulihkan situasi di Desa Wadas.
"Untuk memulihkan suasana damai dan tenteram di Desa Wadas dan sekitarnya, saya minta BIN mengerahkan sumber daya secukupnya guna melakukan identifikasi pihak-pihak yang selama ini memperkeruh situasi di Desa Wadas," kata Luqman Hakim.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebut apa yang terjadi di Desa Wadas merupakan gesekan antara warga yang pro dan kontra penambangan batu andesit, bukan dengan aparat keamanan.
"Pada proses keamanan kemarin memang sempat terjadi gesekan di lapangan, tapi gesekan itu hanya ekses dari kerumunan warga masyarakat sendiri yang terlibat pro kontra atas rencana pembangunan," ujar Mahfud dalam jumpa pers, Rabu (9/2/2022).
Kehadiran aparat keamanan di Desa Wadas, kata Mahfud, hanya untuk melakukan pengamanan terhadap warga yang pro dan kontra.
Situasi di Desa Wadas dalam keadaan tenang dan damai, kata Mahfud, tidak mencekam seperti yang digambarkan oleh media sosial.
Baca Juga: 64 Warga Desa Wadas Dibebaskan Polisi, Tetap Tolak Tambang
"Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan terkadi suasana mencekam di Wadas itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana digambarkan, terutama seperti yang digambarkan di media sosial karena Wadas dalam keadaan tenang dan damai, terutama sekarang ini," kata dia.