Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan nilai ekspor pada 2021 menjadi yang paling tertinggi dalam sejarah. Jokowi menyebut nilai ekspor pada tahun tersebut mencapai USD 232 miliar.
"Ekspor kita juga meningkat sangat tinggi di tahun 2021 tumbuh 41,9 persen dengan nilai USD 232 million tertinggi sepanjang sejarah," kata Jokowi saat berpidato pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2022 secara virtual, Rabu (9/2/2022).
Peningkatan nilai ekspor tersebut kata Jokowi, salah satunya didorong industrialisasi, hilirisasi bahan-bahan mentah. Hilirisasi menjadi fokus pemerintah untuk bisa meningkatkan nilai tambah pada negara.
Selama ini Indonesia kerap mengekspor bahan mentah ke luar negeri dan malah menguntungkan sejumlah negara.
Baca Juga: Dijamin Aman! Presiden Jokowi Undang Investor Berinvestasi di Tanah Air
Karena itu hilirisasi dilakukan terutama untuk produk-produk tambang seperti nikel, bauksit dan tembaga.
"Hilirisasi juga akan kita dorong untuk meningkatkan nilai tambahnya di dalam negeri semakin tinggi dan membuka peluang kerja yang semakin banyak bagi rakyat kita," ujarnya.
Selain nilai ekspor, indikator ekonomi lainnya juga menunjukkan tren yang semakin baik. Semisal saja, processing manajer index (PMI) manufaktur per Januari 2022 berada pada level 53,7 atau berada pada zona ekspansi dan lebih tinggi dari PMI Asia di level 52,7.
Kemudian, investasi juga dikatakan tumbuh semakin baik di mana pada 2022 realisasinya mencapai Rp 901 triliun.
"Impor juga tumbuh 38,6 persen hal ini mengindikasikan penguatan aktivitas ekonomi dalam negeri."
Baca Juga: Menkes Budi: Presiden Jokowi Targetkan Vaksin Merah Putih Bisa Diekspor Ke Luar Negeri