Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa nama Vaksin Merah Putih bukanlah nama yang pasti dipakai ketika sudah lolos uji klinik.
Muhadjir mengatakan Presiden Joko Widodo atau Joko tengah menyiapkan nama resmi untuk vaksin Covid-19 buatan yang tengah dikembangkan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals, dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini.
"Vaksin Merah Putih ini nama sementara, nanti untuk kepastian nama tadi Pak Menkes sudah memberitahu saya, kita akan memohon kepada Bapak Presiden untuk memberikan nama vaksin ini nanti," kata Muhadjir dalam peluncuran uji klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (9/2/2022).
Oleh sebab itu, Muhadjir meminta izin ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Rektor Unair Prof Mohammad Nasih agar nama vaksinnya nanti bisa mengikuti arahan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Dijamin Aman! Presiden Jokowi Undang Investor Berinvestasi di Tanah Air
"Izin Pak Rektor, Izin Bu Gubernur, jadi Vaksin Merah Putih ini adalah nama sementara, nanti akan kita beri nama dengan memohon arahan Bapak Presiden," ucapnya.
Diketahui, Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals mulai masuk fase uji klinik fase I di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya pada Rabu (9/2/2022) hari ni.
Dirut RSUD Dr. Soetomo, Dr. Joni Wahyuhadi mengatakan uji klinik fase I Vaksin Merah Putih ini akan diuji coba pada 90 orang subjek penelitian, disuntikan sebanyak dua dosis dengan interval waktu 28 hari.
"Vaksin Merah Putih hari ini clinical trial fase I ada 90 orang sasaran, kemudian nanti clinical trial fase II sekitar April ada 400 orang," kata Joni dalam peluncuran uji klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (9/2/2022).
Dia merinci, uji klinik fase I dilakukan pada 9 Februari - 8 Maret 2022, uji klinik fase II akan dilakukan pada 11 April 2022 - 11 April 2023, dan uji klinik fase III akan dijadwalkan setelah lolos fase II kepada 5.000 orang.
Baca Juga: Menkes Budi: Presiden Jokowi Targetkan Vaksin Merah Putih Bisa Diekspor Ke Luar Negeri
"Kalau hasilnya baik dan efikasinya baik maka akan dilanjutkan clinical trial fase III," jelasnya.
Vaksin Merah Putih ini dikembangkan dengan platform inactive virus atau virus yang tidak aktif dengan kondisi RNA yang sudah diluncurkan sehingga tidak memiliki risiko replikasi di dalam tubuh pasien.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah merestui Vaksin Merah Putih Buatan Universitas Airlangga dan PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk melanjutkan pelaksanaan uji klinik kepada manusia.