Varian Omicron Terdeteksi di Ambon, Dinas Kesehatan: Penyebarannya Sangat Cepat

Erick Tanjung Suara.Com
Rabu, 09 Februari 2022 | 12:46 WIB
Varian Omicron Terdeteksi di Ambon, Dinas Kesehatan: Penyebarannya Sangat Cepat
Ilustrasi covid-19 (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan Covid-19 varian omicron sudah terdeteksi masuk ke kota itu.

"Hasil pemeriksaan sampel di Laboratorium BBTKL PP Yogyakarta sudah kami terima, 98 persen dari spesimen yang diperiksa itu mengarah ke varian omicron," kata Wendy di Ambon, Rabu (9/2/2022).

Ia mengatakan, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit atau BTKL PP Yogyakarta telah menyerahkan hasil pemeriksaan sampel ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku juga Dinkes Ambon, hasilnya terdeteksi varian omicron.

Dari jumlah 198 spesimen yang diperiksa dengan Pemeriksaan PCR S-Gene Target Failure atau STGF, 89 persen hasilnya positif Covid-19.

Baca Juga: Eks Direktur WHO: 80 Persen Pasien Omicron Bergejala Ringan

"Dari ciri-ciri peningkatan kasus yang cukup cepat dapat disimpulkan bahwa varian omicron sudah masuk Ambon," ujarnya.

Ia menjelaskan, pergerakan kenaikan kasus Covid-19 sangat cepat, yakni dalam kurun waktu dua pekan, dari satu kasus menjadi tujuh kasus dan hingga saat ini mencapai 965 kasus.

"Prinsipnya apapun variannya tetap kita harus menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Menurut Wendy, kenaikan kasus yang signifikan dikarenakan pihaknya yang gencar melakukan testing, tracing, tracking (3T) dan screening terhadap masyarakat yang kontak erat dengan pasien-pasien terkonfirmasi sebelumnya.

Covid-19, katanya, identik dengan penularan, karena itu pihaknya akan terus meningkatkan kegiatan 3T dengan indikator WHO 1/1.000 orang per minggu.

Baca Juga: Kenaikan Kasus COVID-19 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu, Satgas COVID-19 Fokus Tekan Angka Kematian

Tujuannya, menurut dia, untuk mengetahui lebih dini rantai penularan, mengurangi ruang gerak melalui isolasi-isolasi terhadap pasien terkonfirmasi untuk meminimalisir penularan.

"Dengan demikian, kita bisa secepatnya memutus mata rantai penularan Covid tersebut," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI