Kasus Omicron di Jakarta Didominasi Transmisi Lokal, Wagub DKI: Kami Tak Bisa Lagi Salahkan Orang Asing

Rabu, 09 Februari 2022 | 12:01 WIB
Kasus Omicron di Jakarta Didominasi Transmisi Lokal, Wagub DKI: Kami Tak Bisa Lagi Salahkan Orang Asing
Wakil GUbernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan jumlah temuan varian baru, virus Corona B.1.1.529 atau Omicron di Jakarta terus bertambah. Bahkan, saat ini kebanyakan kasus Omicron merupakan transmisi lokal atau yang tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Hingga Selasa (8/2/2022) kemarin, Pemprov DKI mencatat sudah ditemukan 3.751 kasus Omicron. Dari jumlah itu, 52,6 persen di antaranya merupakan transmisi lokal dan 47,4 persen Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Dengan demikian, saat ini kondisinya disebut Riza sudah berbeda dibandingkan ketika awal Omicron merebak di Jakarta. Potensi penularan virus tidak lagi datang dari orang asing atau PPLN.

"Sekarang penyebaran lokal ini menjadi perhatian. Jadi kami tidak bisa lagi menyalahkan datangnya orang asing ke Jakarta dan lain sebagainya. Justru, sekarang (kasus Omicron) yang meningkat internal kita," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: Kenaikan Kasus COVID-19 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu, Satgas COVID-19 Fokus Tekan Angka Kematian

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar pasien yang terpapar Covid-19 tanpa atau gejala ringan tidak dibawa ke rumah sakit. Ia menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Menurut Anies saat ini dengan merebaknya varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron, kebanyakan masyarakat yang terpapar gejala ringan. Hal ini berbeda ketika gelombang kedua pandemi Covid-19 di bulan Juni-Juli lalu ketika varian Delta yang lebih berbahaya menyebar.

"Kita sama-sama sadar bahwa penyebaran omicron Ini amat cepat walaupun sebagian besar tidak bergejala atau berjalan ringan," ujar Anies melalui akun instagramnya, @aniesbaswedan, Rabu (9/2/2022).

Permintaan bagi pasien tanpa gejala atau ringan tidak dibawa ke Rumah Sakit ini juga disebutnya merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo. Meski terpapar, jika dalam keadaan baik dan sehat, maka tidak perlu panik.

"Kami mengimbau kepada semua agar mereka yang terdeteksi positif, namun hanya bergejala ringan, maka jangan panik dan tidak perlu memaksakan diri dirawat di rumah sakit," jelasnya.

Baca Juga: Rawat 5.028 Pasien Positif Covid-19, Keterisian RSDC Wisma Atlet Jadi 61 Persen

Langkah yang perlu dilakukan jika memang terkena Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan, kata Anies adalah dengan melapor ke RT atau RW setempat dan mengikuti arahan dari Puskesmas. Jika memungkinkan melakukan isolasi di rumah dan terpisah dari orang lain, maka ia menganjurkannya.

"Tapi bila isolasi rumah tidak memungkinkan maka bisa dirujuk ke tempat isolasi terkendali dan bisa berhubungan dengan RT-RW yang nanti akan dibantu untuk diarahkan," pungkasnya.

Diketahui, hingga Selasa (8/2/2022), tercatat akumulasi kasus sejak awal pandemi di ibu kota telah menembus 1 juta kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan berdasarkan data dari pihaknya, per tanggal 8 Februari, sudah ada kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 1.004.469. Untuk hari ini, Dwi melaporkan terdapat penambahan 10.817 kasus baru.

Dengan demikian, jumlah orang yang sedang menjalani isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit mencapai 80.162 orang. Artinya, penambahan kasus aktif sebanyak 5.627 kasus.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 910.435 dengan tingkat kesembuhan 90,6 persen.

"Jumlah pasien meninggal dunia mencapai 13.872 orang dengan tingkat kematian 1,4 persen," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI