Gubernur Anies Baswedan: Angka Kematian Saat Ini Tak Separah Gelombang Kedua Covid-19

Rabu, 09 Februari 2022 | 06:10 WIB
Gubernur Anies Baswedan: Angka Kematian Saat Ini Tak Separah Gelombang Kedua Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berbincang dengan warga yang tengah berziarah di makam keluarga yang wafat akibat Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara. [Instagram@aniesbaswedan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui saat ini penularan Covid-19 di ibu kota kembali meroket. Bahkan, tingkat keterpaparannya sudah menyamai ketika gelombang kedua Covid-19 di bulan Juni-Juli lalu.

Anies mengatakan, hingga Senin (7/2/2022), kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai angka 74.000. Sehari sebelumnya, penambahan kasus Covid-19 harian bahkan memecahkan rekor dengan angka 15.825 kasus.

"Jumlah kasus baru ini melebihi rekor penambahan kasus harian yang pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 12 Juli 2021, karena pada saat itu sekitar 14.500," ujar Anies melalui akun instagram resminya, @aniesbaswedan, dikutip Rabu (9/2/2022).

"Sehingga jumlah kasus hariannya sudah lebih tinggi dibandingkan pada saat kita mengalami puncak gelombang kedua," tambahnya menjelaskan.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 8 Februari: Positif 10.817, Sembuh 5.150, Meninggal 40

Meski tingkat penularannya sudah tinggi, Anies menyebut tren kematiannya tidak ikut meroket dibandingkan saat gelombang kedua Covid-19.

Saat itu, dalam satu hari pemakaman dengan menggunakan protap Covid-19 bisa mencapai 200 kali dalam satu hari.

"Untuk angka kematian dapat kita sampaikan bahwa trennya tidak mengikuti tren gelombang kedua. Bila pada saat puncak gelombang kedua yang lalu angka kematian positif covid mencapai sampai 200-an dalam sehari. Saat ini angka kematian dalam kisaran 30 per hari," jelasnya.

Menurutnya, hal ini terjadi karena dua faktor. Pertama adalah varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron yang merebak tidak mematikan seperti varian Delta meski kecepatan penularannya tinggi.

"Juga faktor vaksinasi dan kekebalan warga Jakarta yang sudah jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," kata Anies Baswedan.

Baca Juga: Akumulasi Covid-19 Jakarta Tembus Satu Juta Kasus, 80.162 Orang Masih Positif

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun meminta agar masyarakat menyikapi situasi ini dengan tenang.

Tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dan melakukan vaksinasi bagi yang belum.

"Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap," pungkas Anies Baswedan.

Tembus 1 Juta Kasus

Diketahui, hingga Selasa (8/2/2022), tercatat akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta sejak awal pandemi telah menembus 1 juta kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan berdasarkan data dari pihaknya, per tanggal 8 Februari, sudah ada kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 1.004.469.

Untuk hari ini, Dwi melaporkan terdapat penambahan 10.817 kasus baru.

Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR di Jakarta, Jumat (29/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR di Jakarta, Jumat (29/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Dengan demikian, jumlah orang yang sedang menjalani isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit mencapai 80.162 orang. Artinya, penambahan kasus aktif sebanyak 5.627 kasus.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 910.435 dengan tingkat kesembuhan 90,6 persen.

"Jumlah pasien meninggal dunia mencapai 13.872 orang dengan tingkat kematian 1,4 persen," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).

Saat ini, positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta adalah 23,1 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,4 persen.

"Sementara WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," kata Dwi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI