Suara.com - Baru-baru ini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dituding Anti Islam viral di media sosial.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, terkait hal itu, ia pun membantah soal tudingan anti Islam yang melibatkan dirinya. Menurut Jenderal Dudung, tudingan anti Islam tersebut sangat keji dan salah besar.
"Jadi kalau ada orang mengatakan saya menjauhi Islam itu salah besar," katanya di Mabesad, Jakarta Pusat.
Dudung Abdurachamn bahkan mengungkapkan pribadinya di masa kecil. Sejak kecil dirinya didik ilmu agama oleh orangtuanya. Tak hanya itu, ia pun mengaku pernah belajar agama di pesantren.
"Saya santri saya tidak pernah lewat lima waktunya, tidak pernah lewat puasanya. Jadi kalau saya mengatakan menjauhi Islam itu salah," ujarnya.
Tak hanya itu, ia mengaku sangat sering memberikan ceramah agama atau Kuliah Tujuh Menit (Kultum) di mesjid-mesjid.
"Di Kultum (hadapan prajurit) saya sering menyampaikan kalau mempelajari agama jangan terlalu mendalam kalau tidak ada ustadnya, tidak ada kiyainya, tidak ada gurunya. Tapi kalimat itu dipotong, makanya kalau saya sampaikan benar sekalipun itu tetap akan jadi persoalan," katanya.
Ia pun mengisahakan hal serupa juga dialaminya ketika dirinya menjadi nara sumber pada podcast yang ditayangkan dalam YouTube beberapa waktu lalu.

Dalam podcast tersebut, lanjutnya, dirinya menyebutkan ‘Tuhan kita bukan orang Arab’. Dia menjelaskan, konteks dari pernyataan tersebut adalah Tuhan adalah Sang Pencipta seluruh makhluk di muka bumi dan Tuhan Maha Mengetahui dari segalanya.
Baca Juga: Bela Jenderal Dudung, Ini Kata Menag Yaqut Mengenai Pernyataan Tuhan Bukan Orang Arab
Oleh karena itu, kata Dudung, siapapun umat manusia ketika dirinya berdo’a kepada Tuhan YME pasti akan didengar oleh Sang Khalik atau Sang Pencipta.