Suara.com - Otoritas China berjanji akan memberikan akses kepada Ketua Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (UNHCHR) Michelle Bachelet ke Daerah Otonomi Xinjiang.
"China menyambut kunjungan UHCHR ke China, termasuk ke Xinjiang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Senin (7/2).
Menurut dia, China sudah sejak lama mengirimkan undangan kepada pimpinan UNHCHR dan telah mendiskusikannya tentang masalah-masalah tersebut.
"Posisi China konsisten dan jelas. Tujuan kunjungan itu untuk mendorong kerja sama kedua belah pihak," ujar Zhao.
Baca Juga: Gara-gara HAM, AS Tak Mau Terima Impor dari Xinjiang China
Sebelumnya saat bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing, Sabtu (5/2), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan harapannya agar China mengizinkan kunjungan tim yang dipimpin Bachelet tersebut ke Xinjiang.
Guterres bertemu Presiden Xi dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) di Beijing.
Xinjiang menjadi sorotan dunia internasional terkait dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Muslim Uighur yang membentuk populasi mayoritas di daerah paling barat daratan Tiongkok itu.
China sejak lama menegaskan kepada siapa pun bahwa masalah Xinjiang merupakan urusan dalam negerinya.
Siapa pun boleh mengunjungi Xinjiang asalkan dengan iktikad baik atau tanpa pretensi apa pun.
Baca Juga: Xinjiang Bantu Logistik Musim Dingin Senilai Rp670 M kepada Duafa Afghanistan
Isu Xinjiang juga melatari keputusan beberapa negara melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022. (Sumber: Antara)