Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres) yang juga menjabat Ketua Kelompok Ahli BNPT ini, menjelaskan upaya BNPT dalam merawat persatuan dan kerukunan bangsa harus didukung dan dipelihara sebagaimana leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan semangat persatuan dan kesatuan.
"Alhamdulillah BNPT menjaga generasi muda. Keukhuwahan, persatuan dan kesatuan sudah diwariskan bahkan sejak zaman para Walisongo. Jangan kita sampai mengecewakan warisan leluhur bangsa kita untuk terus bersatu," jelas Habib Luthfi.
Sementara itu Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mengatakan mendukung penuh kegiatan Dialog Kebangsaan di wilayah Banten.
Ia melihat paham radikal terorisme banyak muncul di dunia digital.
Karena itu dirinya membuka lebar kerjasama dengan BNPT dalam rangka peningkatan literasi digital untuk masyarakat Banten agar tidak mudah terpapar paham radikal.
"Masyarakat terus harus dikasih tahu bahaya paham radikal. Paham radikal sudah masuk ke semua sendi-sendi kehidupan. Paham radikal masuk ke ranah digital. Kita mendukung literasi digital," jelas Andika.
Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Falah, K.H. Ahmad Rafiudin sebagai tuan rumah kegiatan Dialog Kebangsaan juga mengatakan segenap keluarga besar Pesantren Nurul Falah mendukung peran BNPT.
"Kita anti paham radikal. Semoga Indonesia tetap jaya, aman dan damai," katanya.
Diketahui, dialog kebangsaan tersebut merupakan agenda rutin BNPT yang bertujuan untuk mengajak seluruh pihak khususnya tokoh agama dan masyarakat dalam mencegah paham radikal terorisme.
Baca Juga: Jendral Dudung Abdurachman Sebut Radikalisme Semakin Marak, Najwa Shihab Ditantang Petani