Sebut Jadi PR Bersama, Kepala BNPT Ibaratkan Paham Radikal Sama Bahayanya Dengan Virus Covid-19

Selasa, 08 Februari 2022 | 10:37 WIB
Sebut Jadi PR Bersama, Kepala BNPT Ibaratkan Paham Radikal Sama Bahayanya Dengan Virus Covid-19
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar. (Foto: BNPT)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, pencegahan paham radikal terorisme harus terus digiatkan dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap rukun, bersatu dan harmoni.

Hal ini dikatakan Boy saat melakukan silaturahmi dan dialog kebangsaan BNPT RI dengan FORKOPIMDA, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam rangka pencegahan paham radikal Terorisme di Provinsi Banten di Pondok Pesantren Nurul Falah, Pasir Malang, Cibadak, Kecamatan Lebak, Provinsi Banten pada Senin (7/2/2022).

"Masalah kebangsaan ini pekerjaan rumah tugas kita sepanjang negara berdiri. Indonesia merupakan negara kebangsaan, Nation State. Beraneka ragam berkumpul jadi satu, NKRI. Mari kita selalu menjaga kerukunan dan harmoni ini," ujar Boy dalam keterangannya, Selasa (8/2/2022).

Mantan Kapolda Papua itu mengibaratkan paham radikal terorisme sebagai virus yang berbahaya layaknya Covid-19.

Kata dia, orang yang terpapar paham radikal intoleran bisa saja tidak memiliki tanda-tanda dan sikap tertentu.

Karena itu, Boy menuturkan dalam mencegah virus radikal terorisme, nilai-nilai kebangsaan yang ada dalam empat konsensus kebangsaan yaitu UUD'45, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harus terus digelorakan terutama dalam ruang dialog kebangsaan.

"Kalau masyarakat, anak muda Indonesia tidak kuat aspek ideologinya banyak anak muda akan terpapar," papar Boy.

Boy mengatakan anak muda merupakan generasi yang harus mendapatkan perhatian serius dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya konten propaganda paham radikal yang secara masif muncul di media sosial. Menurut Boy, anak muda Indonesia sebagai mayoritas pengguna media sosial harus dilindungi agar tidak terpengaruh paham radikal.

Baca Juga: Jendral Dudung Abdurachman Sebut Radikalisme Semakin Marak, Najwa Shihab Ditantang Petani

Sementara itu, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mendukung kegiatan BNPT dalam merawat persatuan dan kesatuan dalam dialog kebangsaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI