Bantah Ada Kerangkeng Manusia di Rumah Pribadinya, Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana: Itu Tempat Pembinaan

Senin, 07 Februari 2022 | 19:39 WIB
Bantah Ada Kerangkeng Manusia di Rumah Pribadinya, Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana: Itu Tempat Pembinaan
Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin menyampaikan keterangan di Gedung KPK mengenai kerangkeng manusia yang kini didalami Komnas HAM. [Suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin membantah jika tempat kurungan berjeruji yang berada di bagian belakang rumahnya merupakan kerangkeng manusia.

Tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa Kabupaten Langkat itu menegaskakn, jika tempat yang kini dikenal sebagai kerangkeng manusia tersebut sebagai tempat pembinaan bagi warga Langkat yang menjadi pecandu narkotika.

"Itu bukan kerangkeng manusia. Itu tempat pembinaan," ungkap Terbit Rencana di Lobi Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2022).

Namun, Terbit Rencana mengakui jika lokasi pembinaan yang disebutnya tersebut sudah ada sebelum menjabat sebagai Bupati Langkat tahun 2019.

"Sudah ada. Bukan kerangkeng manusia hanya tempat pembinaan," ucap Bupati Terbit

Ia mengungkapkan, tempat pembinaan bagi warga Langkat yang menjadi pecandu Narkotika itu untuk pembinaan organisasi Terbit Rencana di Kabupaten Langkat. Terbit sendiri menyatakan, jika dirinya merupakan tokoh organisasi Pemuda Pancasila.

"Awalnya itu pembinaan untuk organisasi. Organisasi sendiri saya sebagai tokoh pemuda pancasila. Supaya bisa menghilangkan pecandu narkoba," kata Terbit.

Apalagi, Terbit mengklaim tempat pembinaan itu membantu warga di Langkat dan selama ini tidak ada protes dari warga.

"Tidak ini permintaan masyarakat," imbuhnya

Baca Juga: Usai Periksa Bupati Langkat, Komnas HAM akan Minta Keterangan Ahli TPPO

Untuk diketahui, Bupati Terbit diketahui telah usai diperiksa oleh Komnas HAM terkait kerangkeng berisi manusia.  Komnas HAM menyebut Bupati Terbit mengakui adanya korban tewas selama kerangkeng berisi manusia tersebut beroperasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI