Suara.com - Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin membantah jika tempat kurungan berjeruji yang berada di bagian belakang rumahnya merupakan kerangkeng manusia.
Tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa Kabupaten Langkat itu menegaskakn, jika tempat yang kini dikenal sebagai kerangkeng manusia tersebut sebagai tempat pembinaan bagi warga Langkat yang menjadi pecandu narkotika.
"Itu bukan kerangkeng manusia. Itu tempat pembinaan," ungkap Terbit Rencana di Lobi Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2022).
Namun, Terbit Rencana mengakui jika lokasi pembinaan yang disebutnya tersebut sudah ada sebelum menjabat sebagai Bupati Langkat tahun 2019.
Baca Juga: Usai Periksa Bupati Langkat, Komnas HAM akan Minta Keterangan Ahli TPPO
"Sudah ada. Bukan kerangkeng manusia hanya tempat pembinaan," ucap Bupati Terbit
Ia mengungkapkan, tempat pembinaan bagi warga Langkat yang menjadi pecandu Narkotika itu untuk pembinaan organisasi Terbit Rencana di Kabupaten Langkat. Terbit sendiri menyatakan, jika dirinya merupakan tokoh organisasi Pemuda Pancasila.
"Awalnya itu pembinaan untuk organisasi. Organisasi sendiri saya sebagai tokoh pemuda pancasila. Supaya bisa menghilangkan pecandu narkoba," kata Terbit.
Apalagi, Terbit mengklaim tempat pembinaan itu membantu warga di Langkat dan selama ini tidak ada protes dari warga.
"Tidak ini permintaan masyarakat," imbuhnya
Baca Juga: Diperiksa Komnas HAM, Bupati Langkat Terbit Rencana Akui Penghuni Kerangkeng Manusia Ada yang Tewas
Untuk diketahui, Bupati Terbit diketahui telah usai diperiksa oleh Komnas HAM terkait kerangkeng berisi manusia. Komnas HAM menyebut Bupati Terbit mengakui adanya korban tewas selama kerangkeng berisi manusia tersebut beroperasi.
Selain mendalami soal adanya korban yang meninggal dunia di dalam kerangkeng manusia, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara juga mendalami Bupati Terbit terkait sejarah kerangkeng.
"Metode pembinaan yang dilakukan oleh tim yang mengelola kerangkeng itu sehari-hari. Dan juga bagaimana SOP penanganan kalau ada kekerasan atau korban jiwa," ucapnya.
Kemudian, kata Beka, mengenai kondisi kerangkeng berisi manusia tersebut ketika Terbit Rencana sebelum menjabat sebagai Bupati Langkat.
"Kira kira itu poin-poin yang kami konfirmasi," ujarnya.
Setidaknya, kata Beka, kurang lebih dua jam melakukan pemeriksaan terhadap Bupati Terbut Rencana.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan tidak menkonfirmasi terkait total berapa jumlah yang meninggal dunia kepada Bupati Terbit.
Lantaran, dalam proses penyelidikan Komnas Ham bahwa setidaknya ada tiga orang yang tewas selama kerangkeng berisi manusia tersebut beroperasi.
"Nggak ngomong jumlah orang. Tapi bahwa ada yang meninggal iya," imbuhnya
Sebelumnya, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri. Rencana siang ini tersangka korupsi pengadaan barang dan jasa di Kab Langkat tersebut akan dimintai keterangan mengenai penemuan kerangkeng berisi manusia di rumahnya oleh Komnas HAM.
"Betul, siang ini diagendakan pihak Komnas HAM akan meminta keterangan dan informasi terhadap Bupati Langkat Sumut (Terbit Rencana Perangin Angin)," kata Ali Fikri dikonfirmasi, Senin (7/2/2022).