Tanggapi Wasekjen Demokrat, Gerindra: Tidak Ada Aturan yang Haruskan Capres-Cawapres dari Kader Parpol

Senin, 07 Februari 2022 | 16:19 WIB
Tanggapi Wasekjen Demokrat, Gerindra: Tidak Ada Aturan yang Haruskan Capres-Cawapres dari Kader Parpol
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan tidak ada aturan yang membatasi bahwa calon presiden atau calon wakil presiden harus berasal dari kader partai politik.

Penegasan itu menjawab pernyataan dari Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Dekokrat Jansen Sitindaon.

"Saya pikir keharusan soal itu tidak diatur," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/2/2022).

Dalam Undang-Undang tentang Pemilu, kata Dasco, sudah dijelaskan bahwa warga negara Indonesia yang memang memenuhi syarat dan ketentuan bisa menjadi capres-cawapres.

Baca Juga: Gerindra Kota Surabaya Masih Percaya Diri Usung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

"Tidak mengikat harus ada di dalam suatu partai politik. Sehingga saya pikir kalau dibatasi seperti itu harus diatur dalam UU Pemilu," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menilai bahwa seharusnya calon presiden dan calon wakil presiden itu wajib berasal dari kader partai.

Menurutnya, jika ada figur yang ingin maju di Pilpres harus menjadi anggota partai politik. Hal itu disampaikan Jansen dalam cuitannya di akun twitter pribadinya @jansen_jsp, Minggu (6/2/2022). Ia mengatakan, konstitusi bahkan sudah mengatur jika capres-cawapres maju di Pilpres harus diusung oleh partai politik.

"Harusnya semua calon Presiden dan Wakil Presiden itu wajib kader parpol. Dia harus jadi anggota partai politik. Masak mau main politik tapi alergi atau tidak mau jadi anggota partai politik, kan aneh. Apalagi konstitusi juga sudah mengatur capres/wapres itu hanya bisa diusung Parpol," cuit Jansen seperti dikutip Suara.com, Senin (7/2).

Jansen menuturkan, siapapun figur yang ingin maju di Pilpres kekinian diminta untuk tidak menjadi safety player. Menurutnya, figur itu harus masuk parppl atau mendirikan parpol sendiri.

Baca Juga: Peringati HUT ke-14, Gerindra Minta Kader Pasang Baliho Bergambar Prabowo

"Jadi bagi siapapun yang ingin mengejar jabatan publik dipilih (elected), ber-parpol lah! Jangan “safety player” terus. Silahkan masuk parpol yang sudah ada atau sekalian anda dirikan partai politik sendiri. Biar anda tahu jg berapa beratnya membangun partai di Indonesia yang maha luas ini," paparnya.

Jansen menegaskan, jika ingin main politik maka harus menjadi anggota partai politik. Menurutnya, jangan sampai alergi atau pun takut menjadi anggota partai politik.

"Sekali lagi sebagai penutup: “tidak ada logikanya mau main politik tapi alergi dan takut jd anggota partai politik. Ingin duduk dijabatan publik dipilih yang diusung parpol, tapi tak mau ber-parpol”. Aturan kita kedepan harus mengarah kesana. Kalau sekarang masih bisa silahkan saja. Salam," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI