Viral Pasien Covid-19 Tak Bisa Masuk Bali, Putuskan Jalan-jalan di Malang Tuai Kecaman

Minggu, 06 Februari 2022 | 21:30 WIB
Viral Pasien Covid-19 Tak Bisa Masuk Bali, Putuskan Jalan-jalan di Malang Tuai Kecaman
Viral Pasien Covid-19 Tak Bisa Masuk Bali Lalu Putuskan Jalan-jalan di Malang. (Twitter/@AREAJULID)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi pria yang terinfeksi virus corona baru-baru ini membuat warganet geram. Pasalnya, pria itu bukannya menjalani isolasi mandiri, tetapi justru tetap wisata di sejumlah destinasi Kota Batu dan Malang, Jawa Timur.

Peristiwa ini dibagikan oleh akun Twitter @AREAJULID. Akun ini membagikan tangkapan layar berupa status Facebook milik pasien Covid-19 tersebut.

"Apakah sengaja membuat kita emosi?" cuit akun ini sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Minggu (6/2/2022).

Dalam tangkapan layar itu, pria itu mengakui akan berwisata ke Bali bersama keluarganya. Namun, ia mengurungkan niatnya saat akan menyeberang dengan kapal feri di Gili Ketapang.

Baca Juga: Kejati Bali Tangkap I wayan Sujena, Terpidana Kasus Penipuan

Ternyata, pria ini mendapatkan hasil positif Covid-19 saat dites. Alhasil, ia tidak bisa memenuhi syarat perjalanan dengan menyeberang dengan kapal feri.

"Batal ke Bali karena mau nyeberang feri di Gili Ketapang malah positif Covid-19," tulis pria ini dalam statusnya.

Viral Pasien Covid-19 Tak Bisa Masuk Bali Lalu Putuskan Jalan-jalan di Malang. (Twitter/@AREAJULID)
Viral Pasien Covid-19 Tak Bisa Masuk Bali Lalu Putuskan Jalan-jalan di Malang. (Twitter/@AREAJULID)

Bukannya melakukan isolasi, pria ini justru mencari destinasi wisata lain bersama keluarganya. Ia memutuskan untuk berwisata keliling Kota Batu dan Malang dalam kondisi positif Covid-19.

"Akhirnya keliling Batu-Malang dan sekitarnya. Ternyata banyak destinasi belum dikunjungi," aku pria ini.

Tak sampai di situ, pria ini bahkan membagikan sejumlah foto saat ia dan keluarga berjalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan di Malang. Ia asyik berbelanja meski sadar kondisinya bisa membahayakan orang-orang sekitar.

Baca Juga: Gerindra Bali Bergerak Mendukung Prabowo Subianto Menjadi Calon Presiden RI

Sebagai pembelaan, pria ini mengatakan varian virus corona Omicron memiliki gejala ringan, tidak seperti Delta. Ia juga mengakui dirinya sebelumnya juga pernah terinfeksi virus corona varian Delta.

Hal itu membuatnya hampir tidak merasakan gejala Covid-19 saat ini, sehingga santai berjalan-jalan bebas. Sejauh ini, ia hanya merasakan tenggorokan gatal seperti mengalami radang.

Ia ternyata juga mengalami gejala bersin-bersin. Kendati demikian, semua gejala itu dianggapnya ringan sehingga ia tetap yakin untuk berjalan-jalan dengan kesadaran bisa menularkan penyakitnya.

"Omicron kali ini ringan gejalanya, mungkin karena alumni Delta sebelumnya jadi hampir tak terasa. Gejalanya tenggorokan guatel agak sakit seperti radang, badan sumer dan bersin-bersin sedikit," ujarnya.

"Yah seperti divaksin Moderna lah. Tapi jalan-jalan teros. Next time Bali lah. Di toko lailai lailai panggil aku sih," pungkasnya.

Sontak, cerita pria itu yang berjalan-jalan dalam kondisi positif Covid-19 langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan itu telah mendapatkan 500 retweet dan 2.500 tanda suka.

Warganet juga menyerbu kolom komentar dengan beragam kecaman. Mereka mengkritik sampai menghujat pria itu karena membahayakan keselamatan orang lain dengan mengacuhkan protokol kesehatan Covid-19.

"Ikhlas banget sih aku kalau orang kaya gini gak dapet bed di rumah sakit nanti. Soalnya goblo mendarah daging," kecam warganet.

"Dia kena delta udah, omicron udah, selanjutnya apa?" sentil warganet.

"Tapi kenapa ya kok ada orang dengan sengaja posting kayak gitu? Apakah emang dia beneran setolol itu? Pandemi udah 3 tahun lho, masa dia nggak tahu kalau ada sanksi?" komentar warganet.

"Udah tahu positif malah tetep jalan-jalan? Otak sama nuraninya udah gak ada keknya. Goblog," hujat warganet.

"Oh manusia modelan gini yang buat Malang naik statusnya bukan karena warga gak taat prokes. Sebagai warga Malang sedih sih, lagi-lagi kabupaten yang gak ada angin kabar positif tetiba sekolah dibuat pjj, apa gak kasihan sama anak-anak yang butuh PTM?" kritik warganet.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI