Pameran Revolusi! Kemerdekaan Indonesia Digelar di Rijksmuseum

Minggu, 06 Februari 2022 | 13:50 WIB
Pameran Revolusi! Kemerdekaan Indonesia Digelar di Rijksmuseum
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Objek lainnya adalah celana yang juga dibuat dari sampul buku yang berbahan tekstil.

Celana itu ungkap Bonnie, masih ada judul bukunya, "Alleen voor Zondaars”, atau "Hanya untuk Pendosa", "Nah itu yang mau kita pamerkan juga. Jadi baju yang dibuat ketika dia berada di kamp tahanan," ujar Bonnie.

Lalu ada pula sebuah kamera dari Sumatera Utara, tepatnya Tanah Karo, yang dimiliki oleh pejuang kemerdekaan Indonesia.

Kamera ini didapat oleh dia pada waktu itu, dari seorang serdadu Belanda yang tertembak mati dalam sebuah pertempuran, "Kamera itu masih digunakan oleh pejuang Indonesia tersebut sampai beberapa tahun ke depan dan memproduksi foto. Jadi, kamera ini juga yang dipamerkan," tutur Bonnie.

Tidak ketinggalan dalam pameran ini terdapat lukisan Hendra Gunawan, bertajuk "Bride of Revolution” atau Pengantin Revolusi.

Bonnie menjelaskan objek-objek ini memperlihatkan bagaimana lapisan di dalam revolusi itu sendiri dari kaca mata orang biasa yang melewati kehidupan di kamp tahanan, yang kemudian harus pergi ke Belanda gara-gara peralihan kekuasaan, "Lalu kemudian juga ada benda yang didapatkan dari satu pertempuran antara Indonesia dengan Indonesia, yakni kamera tadi. Dan juga ada rekaman para seniman Indonesia di dalam melihat revolusi itu sendiri, sebagaimana lukisannya Hendra Gunawan," tandas Bonnie.

Kerjasama kurator antarnegara

Di pameran ini, tim kurator Indonesia dan Belanda menyatukan cerita, benda bersejarah, karya seni, poster propaganda, film dan foto yang menjadi saksi masa lalu yang bergejolak.

Selain sejarawan dan Pemimpin Redaksi Historia.ID, Bonnie Triyana, kurator lain yang bekerja di pameran ini adalah kurator sejarah Rijksmuseum, Harm Stevens, kurator dan peneliti, Amir Sidharta, yang merupakan Direktur Museum Lippo/Museum Universitas Pelita Harapan, Tangerang, dan salah satu pendiri Balai Lelang Sidharta yang bermarkas di Jakarta, kurator junior sejarah Rijksmuseum, Marion Anker, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Bung Hatta: Proklamator Indonesia yang Hobi Baca Buku dan Punya Komitmen Kemerdekaan Tak Biasa

Pameran, buku dan program yang diselenggarakan berkaitan dengan pameran ini merupakan hasil kerja sama yang luas dengan berbagai pakar, termasuk sejarawan, ahli warisan, pengusaha, budayawan, seniman, penulis, praktisi teater dan seniman, serta institusi. Sebuah kelas sekolah menengah akan diundang untuk membuat pameran mereka sendiri yang terinspirasi oleh pameran Revolusi! Program ini akan diselenggarakan dalam kemitraan dengan Pusat Kenangan Indonesia (Indisch Herinneringscentrum).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI