Tangisannya Sempat Terdengar, Operasi Penyelamatan Rayan dari Sumur Kering 32 Meter Gemparkan Publik

Minggu, 06 Februari 2022 | 11:07 WIB
Tangisannya Sempat Terdengar, Operasi Penyelamatan Rayan dari Sumur Kering 32 Meter Gemparkan Publik
Operasi penyelamatan Rayan (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tagar #SaveRayan bergaung di media sosial lintas negara. Hal ini terlkait dengan upaya penyelamatan seorang bocah lima tahun, Rayan Khalid yang terperangkap di bawah tanah sedalam kurang lebih 32 meter.

Melansir dari Arabnews, tim penyelamat Maroko sudah berjarak beberapa meter pada hari Sabtu (5/2/2022) dalam upaya mereka menyelamatkan Rayyan.

Operasi pemindahan tanah yang kompleks itu telah memasuki waktu 6 hari. Sang anak dikirimi makan, minum, dan oksigen melalui lubang tanah.

Abdelhadi Tamrani, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas operasi tersebut, mengatakan bahwa dia memiliki 'harapan besar' untuk menarik bocah itu keluar hidup-hidup dari sumur kering dalam tersebut.

Baca Juga: Buru Tukang Siomay Pelaku Pencabulan Bocah di Jaksel, Polisi: Diduga Kabur ke Luar Kota

Namun semakin banyak waktu yang berlalu, semakin banyak ketakutan yang muncul atas kondisi Rayan.

Petugas penyelamat Imad Fahmi mengatakan kepada media lokal bahwa dia telah turun 25 meter ke dalam sumur tetapi tidak bisa melanjutkan.

“Mengenai Si Kecil Rayan, saya mencoba berbicara dengannya untuk mendapatkan reaksinya, tetapi saya hanya mendengar napasnya dan tangisannya yang tertekan, seolah-olah dia menderita cedera. Dia 10-12 meter dari saya, tapi ruangnya sangat sempit. Saya mencoba menggali dengan kaki saya untuk mencapainya, tetapi tidak berhasil. Pada satu titik saya tidak bisa melangkah lebih jauh,” tambahnya.

Rayan dalam kamera pengintai (Arabnews)
Rayan dalam kamera pengintai (Arabnews)

Pemimpin penyelamat Abdelhabi Temrani mengatakan kepada televisi Al Oula bahwa diameter sumur itu kurang dari 45 sentimeter.

Sifat tanah  terlalu berbahaya untuk mencoba memperlebar lubang, yang berarti penggalian besar-besaran di sekitarnya adalah satu-satunya solusi.

Baca Juga: Ketiduran saat Berjualan, Dua Bocah Ini Bahagia Diajak Berbelanja Gratis, Videonya Ditonton 11 Juta Kali

Dalam upaya penyelamatan, tim penyelamat menggunakan buldoser dan pemuat front-end, menggali tanah merah di sekitarnya hingga ke tingkat di mana bocah itu terperangkap.

Kini tim tengah berupaya menggali secara horizontal ke arahnya.

Namun mereka menghadapi risiko erosi dan berbagai kondisi menanantang seperti pada hari Sabtu (5/2/2022) mereka harus bermanuver di sekitar batu besar.

“Kami hampir sampai [ke lokasi Rayyan],” kata salah satu pemimpin operasi, Abdesalam Makoudi.

“Kelelahan mulai menyerang, tetapi seluruh tim penyelamat bertahan,” imbuhnya.

Menurut saluran berita Al Arabiya, satu-satunya cara untuk mencapai bocah itu adalah dengan menggali lubang dan menariknya dari sisi berlawanan dari sumur tempat dia jatuh.

Abdel Hadi Tamrani, kepala Perlindungan Sipil di lokasi, mengatakan kepada Arabnews bahwa karena runtuhnya tanah di sekitar poros, tim dipaksa untuk istirahat dari waktu ke waktu.

“Semakin kami menggali semakin besar risiko runtuh, sehingga untuk memastikan keselamatan operator ekskavator, kami harus istirahat sesekali,” katanya.

“Ini operasi yang sangat sensitif, kami dalam proses mengamankan bagian bawah rongga sebelum mengirim tim khusus yang akan bertujuan untuk menggali lubang sekitar 4 meter secara horizontal, untuk mencapai lokasi di mana Rayan berada," tambahnya. 

“Tantangan utama yang kami miliki sekarang adalah tidak membahayakan nyawa tim kami,” imbuhnya lagi. 

Operasi penyelamatan Rayan (Arabnews)
Operasi penyelamatan Rayan (Arabnews)

Ketika ditanya tentang kondisinya, Tamrani mengatakan Rayan tidak makan atau minum dan mungkin jatuh koma, tetapi "masih berharap dia masih hidup," menambahkan bahwa helikopter Angkatan Bersenjata Kerajaan tersedia untuk mengangkut anak itu secepat mungkin ke unit medis terdekat.

Kronologi

Rayan secara tidak sengaja jatuh sekitar 32 meter (35 yard) ke lubang sempit yang kosong di dekat rumahnya di desa terpencil Ighrane di provinsi Chefchaouen, Maroko pada Selasa sore, (1/2/2022).

Ibu Rayan mengatakan kepada media lokal bahwa dia Selasa malam (1/2/2022) mencari bocah tersebut ke mana-mana setelah dia menghilang.

“Ketika saya tidak menemukannya, saya mengerti bahwa dia telah jatuh ke dalam sumur yang terletak di dekat rumah,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI