Cara Bayar Fidyah Puasa Ramadhan, Bacaan Niat hingga Kriteria Orang yang Wajib

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 05 Februari 2022 | 17:14 WIB
Cara Bayar Fidyah Puasa Ramadhan, Bacaan Niat hingga Kriteria Orang yang Wajib
Cara Bayar Fidyah Puasa Ramadhan, Bacaan Niat hingga Kriteria Orang yang Wajib - Ilustrasi puasa, Jadwal Puasa rajab 2022 dan ayyamul bidh (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum mengetahui bagaimana cara bayar fidyah puasa Ramadhan, mari kita pahami dulu apa itu fidyah. Fidyah adalah denda atau tebusan yang wajib ditunaikan karena meninggalkan suatu kewajiban atau melakukan larangan.

Dalam konteks puasa ramadhan, beberapa orang yang tidak dapat menjalani kewajiban puasa Ramadhan harus membayar fidyah. Orang-orang yang harus membayar fidyah misalnya mengalami sakit yang menyebabkannya tidak dapat melaksanakan puasa. Sehubungan dengan hal itu, artikel ini akan membahas cara bayar fidyah puasa Ramadhan berdasarkan paparan dari islam.nu.or.id

Cara bayar fidyah puasa Ramadhan

1. Ukur kadar fidyah berdasarkan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Untuk orang Indonesia, kadar fidyah yang ditunaikan ialah satu mud beras untuk satu hari puasa yang ditinggalkan. Satu mud beras bisa dikonversikan ke dalam hitungan gram yakni 675 gram atau 6,75 ons. 

Baca Juga: 4 Amalan saat Puasa Rajab, Lakukan Amalan Ini Sambil Berpuasa untuk Menambah Keberkahan di Bulan Rajab

2. Setelah dihitung dan dikemas sesuai dengan hari puasa yang ditinggalkan, berikan fidyah tersebut kepada fakir miskin 

3. Baca niat fidyah. Berikut contoh niat untuk penunaian fidyah berdasarkan kasusnya.

  • Niat fidyah karena sakit keras atau karena tua renta:
    "Nawaitu anujjrijahadhihimmfidyatalifhorisoumi romardhona fardhollillahita'alaa"
    Artinya:“Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadhan, fardlu karena Allah.”
  • Niat fidyah bagi wanita hamil atau menyusui
    "Nawaitu anujrijahadihimfidyatanganifthorisaumi romadhona lilkhoufi ngalawaladinala fardhollillahitangala."
    Artinya:“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadhan karena khawatir keselamatan anaku, fardlu karena Allah.”
  • Niat fidyah karena terlambat mengqhada puasa ramadhan
    "Nawaituanu anujrijahadihimfidyata nganta'khiiri khodhooi saumiromarhoona fardhollillahitangala."
    Artinya:“Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan keterlambatan mengqadha puasa Ramadhan, fardlu karena Allah”.  

4. Waktu mengeluarkan fidyah disesuaikan dengan tujuannya. 

  • Untuk fidyah orang mati bisa dilaksanakan kapan saja, tidak ada ketentuan waktu khusus dalam fiqih turats.
  • Fidyah puasa orang sakit keras, tua renta, dan ibu hamil/menyusui diperbolehkan dikeluarkan setelah subuh untuk setiap hari puasa atau setelah terbenam maahari di malam hari  

Kriteria orang yang wajib membayar fidyah

  1. Orang tua renta yang tidak sanggup menjalankan puasa
  2. Orang sakit parah yang secara medis dinyatakan proses kesembuhannya sudah sulit untuk dicapai.
  3. Wanita hamil atau sedang menyusui yang kalau berpuasa dikhawatirkan akan berakibat buruk pada keselamatan anak/janin. 
  4. Orang yang menunda-nunda gadha ramadhan padahal memungkinkan untuk melaksanakan qadha ramadhan.

Demikian itu penjelasan tentang tata cara bayar fidyah puasa Ramadhan

Baca Juga: Puasa Ayyamul Bidh Februari 2022: Jadwal dan Tata Cara Mengerjakan Puasa Sunnah Tiga Hari di Bulan Rajab

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI