Tak Bisa Dinego Lagi, Bagi Gerindra Prabowo Capres Sudah Harga Mati, Mengapa?

Sabtu, 05 Februari 2022 | 15:08 WIB
Tak Bisa Dinego Lagi, Bagi Gerindra Prabowo Capres Sudah Harga Mati, Mengapa?
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto [Dok Pemkot Tangerang]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik dari Voxpol Center Reseach & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai bahwa Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 merupakan harga mati bagi partai Gerindra. Sedangkan untuk posisi calon wakil presidennya, Gerindra disebut lebih cair untuk berkoalisi dengan partai mana pun.

"Gerindra yang penting Prabowo maju capres, ngak bisa di nego lagi, sudah harga mati," kata Pangi kepada wartawan, Sabtu (5/2/2022).

Menurutnya, pengusungan Prabowo sebagai capres 2024 bukan semata-mata agar bisa terpilih sebagai Presiden. Namun hal itu dilakukan untuk mengamankan elektabilitas Gerindra.

"Sudah harga mati bagi Gerindra dalam upaya menyelamatkan elektabilitas partai karena pemilihan serentak," ujarnya.

Baca Juga: Reaksi Prabowo Soal Duet Pilpres 2024 Cak Imin, Begal Bantul Kalungkan Celurit ke Korban

Lebih lanjut, Pangi menilai sosok pasangan Prabowo nantinya sebagai cawapres masih cair. Gerindra dianggap tak akan keberatan untuk berkoalisi dengan partai mana pun.

"Namun untuk posisi wakil masih cair, dengan partai manapun tidak masalah bagi partai mereka," tuturnya.

Elektabilitas Prabowo

Untuk diketahui, Tingkat elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih cukup tinggi menurut hasil survei lembaga riset Political Weather Station (PWS). Sebanyak 22,9 persen responden memilih nama Prabowo apabila Pilpres digelar hari ini.

Direktur Riset PWS Mohammad Tidzi AM mengatakan nama Prabowo juga mengungguli pada survei tingkat popularitas tokoh dan tingkat akseptabilitas.

Baca Juga: Pilpres 2024, AHY: Lebih Baik Kita Jadi Kuda Hitam Yang Tidak Diperhitungkan

Sebagai informasi, tingkat popularitas tokoh Prabowo mencapai 94,2 persen dan tingkat akseptabilitasnya sebesar 71,8 persen.

"Mengindikasikan bahwa tokoh yang tingkat popularitas dan tingkat akseptabilitas cukup siginifikan cenderung memiliki tingkat elektabilitas yang lebih tinggi," kata Tidzi dalam paparannya secara virtual, Jumat (4/2) kemarin.

Di bawah Prabowo, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dipilih oleh 19,9 persen responden. Kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menduduki posisi ketiga dengan perolehan 19,8 persen responden.

Untuk posisi keempat ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang dipilih oleh 8,7 responden dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 7,5 persen.

Tidzi mengungkapkan ada pemandangan baru dari hasil survei kali ini. Pasalnya banyak nama-nama baru yang masuk 10 besar.

Seperti misalnya Menteri BUMN Erick Thohir yang dipilih 2,7 persen responden, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 2,4 persen dan Gatot Nurmantyo 1,5 persen.

"Dua tokoh ini mengalahkan tokoh-tokoh lama yang bertengger di papan survei seperti bapak Mahfud MD, Puan Maharani," ujarnya.

Survei tersebut dilakukan pada 13 hingga 23 Januari 2022 di 34 Provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner melalui aplikasi google form.

Margin of error kurang lebih 2,6 persen. Adapun tingkat kepercayaan survei tersebut sebesar 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI