Sentil Kerumunan Jokowi di Sumut, Demokrat: Teladan Presiden dan Pembantunya Makin Drop!

Sabtu, 05 Februari 2022 | 12:03 WIB
Sentil Kerumunan Jokowi di Sumut, Demokrat: Teladan Presiden dan Pembantunya Makin Drop!
Momen Presiden Jokowi bagi-bagi uang ke pedagang Pasar Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022). (Dok foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demorat, Irwan turut menyoroti kerumunan warga yang tidak dapat terelakkan ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi bagi-bagi kaos di Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022). Menurutnya, teladan Presiden dan para pembantunya makin drop.

"Teladan Jokowi dan pembantunya tentang Prokes berkegiatan yang benar dan aman bagi masyarakat makin drop. Kunjungan kerja Jokowi dan pembantunya ikut mendorong peningkatan Covid-19 sejak awal sampai varian omicron. Termasuk kerumunan terbaru di Sumut," kata Irwan saat dihubungi, Sabtu (4/2/2022).

Menurutnya, pada kasus covid-19 yang sedang tinggi pasti yang jadi korban oleh adalah rakyat kecil yang berkegiatan. Sementara, kata dia, Presiden dan pembantunya tidak komit dan patuh pada aturan yang mereka buat.

"Pada prakteknya sejak awal pandemi Jokowi dan pembantunya tidak pernah memberikan regulasi yang tegas dan adil terkait pencegahan covid-19," ungkapnya.

Baca Juga: Viral Kerumunan Saat Jokowi Bagi-bagi Kaos di Toba, PKS: Jangan Salahkan Masyarakat

"Kalau kita review, saat covid merebak di luar negeri justru penerbangan asing dibuka seluasnya. Harusnya dilarang mudik malah boleh pulang kampung dan bebas wisata. Saat nataru harus PPKM malah dibiarkan. Regulasi ditegakkan hanya untuk orang kecil atau yang berlawanan dengan pemerintah," sambungnya.

Untuk itu, ia mengatakan, jika ada ide perpanjangan masa berlaku UU nomor 2 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 wajib hukumnya ditolak.

"Kasihan uang rakyat digunakan pemerintah semaunya tanpa persetujuan DPR dan pertimbangan DPD. Dimana-dimana pembangunan di daerah dikorbankan dan mengalami stagnasi demi mensukseskan proyek strategis nasional Jokowi dengan alasan Pandemi Covid-19," tuturnya.

"Pemerintahan Jokowi hanya jadikan Pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk kelola keuangan negara semau-maunya termasuk menambah utang ugal-ugalan. Bahkan di tengah pandemi masih sempat nerima 245 PSN baru termasuk suntik bantuan modal 4,3T untuk pembangunan kereta cepat yang melenceng dari jadwal fungsional," sambungnya.

Viral Kerumunan Presiden

Baca Juga: Kunjungan Jokowi di Toba Picu Kerumunan, Ruhut Sitompul: Itu Bentuk Cinta Rakyat Indonesia

Untuk diketahui, kerumunan warga tidak dapat terelakkan ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi bagi-bagi kaus di Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022). Menanggapi itu, pihak Istana memastikan kalau kepala daerah sudah memberi imbauan kepada masyarakat untuk mengenakan masker.

Kehadiran Jokowi tersebut sontak menjadi seperti magnet bagi para warga. Kepala daerah yang bertanggung jawab dengan wilayahnya pun lantas meminta warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

"Mereka diimbau sebelumnya untuk menggunakan masker oleh kepala wilayah," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dikonfirmasi Suara.com, Jumat (4/2/2022).

Heru menuturkan kalau antusiame masyarakat itu tidak dapat terbendung apalagi kalau daerahnya belum pernah dikunjungi Jokowi sebelumnya. Seperti yang terjadi di Kabupaten Daire, Sumatera Utara di mana Jokowi menjadi presiden pertama yang mengunjungi wilayah itu.

"Mereka sangat antusias, contohnya Kabupaten Dairi sejak 74 tahun baru ini presiden hadir di Kabupaten Dairi sehingga antusias," ungkapnya.

Lebih lanjut, Heru belum memiliki alternatif lain untuk mengurai warga sehingga tidak ada lagi kerumunan. Menurutnya akan sulit di samping antusias warga yang sangat tinggi.

"Sulit ya kalau keinginan masyarakat ingin menyapa presiden."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI