Sejarah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad SAW Naik Buraq ke Langit Ketujuh dalam Waktu Semalam

Jum'at, 04 Februari 2022 | 21:15 WIB
Sejarah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad SAW Naik Buraq ke Langit Ketujuh dalam Waktu Semalam
Ilustrasi al quran, sejarah isra miraj (PIxabay/mucahityildiz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah menetapkan bahwa 1 Rajab 1443 H jatuh pada Kamis (03/02/2022). Bagi umat Islam, Bulan Rajab juga berkaitan erat dengan Isra MiRaj. Seperti apa sejarah Isra Miraj?

Menyadur NU Online, peristiwa Isra dan Mi’raj terjadi pada bulan Rajab tahun 10 kenabian (620 M) dan masih diperingati hingga kini oleh umat muslim di seluruh dunia. Untuk lebih jelasnya, simak sejarah Isra Miraj berikut.

Dalam Surah al-Isra ayat satu berbunyi, "Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Isra Miraj adalah dua peristiwa yang berbeda di mana Isra adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Jarak antara keduanya disebut sekitar 1.239 kilometer, di mana kala itu perjalanannya bisa ditempuh sekitar satu bulan dengan menggunakan kuda atau unta.

Baca Juga: Kapan Terjadinya Peristiwa Isra Miraj? Ini Mukjizat yang Diterima Nabi Muhammad SAW

Sedangkan Miraj atau kenaikan adalah kisah Rasulullah menuju ke sidratul muntaha , langit ke tujuh yang semua perjalanan ini hanya ditempuh dalam waktu sehari semalam.

Dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj ini, umat Islam menerima perintah salat lima waktu. Nabi Muhammad mulanya menerima perintah salat 50 kali dalam sehari oleh Allah. Namun Nabi Musa mengingatkan jika jumlah itu terlalu banyak.

Nabi Muhammad kemudian meminta keringanan hingga akhirnya salat hanya tersisa lima kali dalam sehari yaitu subuh, dzuhur, asar, magrib dan isya.

Dalam Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (Lings, 2015:190), Rasulullah dilukiskan berkata, "Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon hingga merasa malu".

Karenanya, banyak umat Islam yang melakukan amalan di bulan yang juga sering disebut sebagai "Al-Ashabb” yang berarti “mengucur” atau “menetes” karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Baca Juga: Manfaat Sholawat Jumat, Dibalas Allah SWT 10 Kali Hingga Dijamin Masuk Surga, Lakukan dengan Khusuk

Beberapa yang lainnya juga menyebut Bulan Rajab sebagai “Al-Ashamm” atau “yang tuli”, karena tidak terdengar suara senjata pasukan perang pada bulan ini.  Allah memasukkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram alias bulan yang dimuliakan.  

Demikian sejarah Isra Miraj yang terjadi di Bulan Rajab yang termasuk di antara empat bulan mulia di luar Bulan Ramadan selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram dimana pada bulan-bulan ini umat Islam dilarang mengadakan peperangan. 

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI