Sebut Wacana Duet Prabowo-Cak Imin di Pilpres jadi Ijtihad Politik, Analis: Cuma Hasilkan 'Kawin Paksa'

Jum'at, 04 Februari 2022 | 11:29 WIB
Sebut Wacana Duet Prabowo-Cak Imin di Pilpres jadi Ijtihad Politik, Analis: Cuma Hasilkan 'Kawin Paksa'
Prabowo Subianto. [Instagram/Prabowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk diketahui, PKB mulai membuka opsi menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden di tengah upaya PKB menjadikan ketua umum mereka itu sebagai calon presiden.

Opsi itu muncul seiring adanya deklarasi untuk pasangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. Deklarasi itu salah satunya datang dari Barisan Prabowo-Muhaimin di Monumen Perjuangan Rakyat, Bandung Jawa Barat. 

Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid tidak memungkiri bahwa banyak pihak memandang duet Prabowo-Muhaimin sebagai kombinasi pasangan capres dan cawapres yang ideal.  

Apalagi bila melihat posisi PKB yang jelas tidak mungkin bisa mencalonkan figur sendiri sebagai capres, tanpa berkoalisi. 

"Kami memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," kata Jazilul, Selasa (1/2/2022). 

Secara hitungan koalisi, kata Jazilul duet Prabowo-Muhaimin sudah tentu sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20 persen. 

Diketahui, berdasarkan Pemilu 2019, Partai Gerindra memperoleh 17.594.839 suara (12,57 persen). Sementara PKB meraih 13.570.097 suara (9,69 persen). 

"Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres," ujar Jazilul. 

Selain faktor raihan suara partai, koalisi antara Gerindra dan PKB dirasa ideal berdasarkan basis partai antara nasionalis dan religus. Di siai lain, duet dua figur yang berlatar belakang militer-sipil serta kalangan tua dan muda itu juga dipandang Jazilul sebagai pasangan ideal. 

Baca Juga: Bantah Cuma Pelengkap di Rezim Jokowi-Maruf, Gerindra: Jadi Modal Baik Kami jadikan Prabowo Presiden 2024

Apalagi dua ketua umum partai itu cukup akrab mengingat keduanya sama-sama berada dalam satu koalisi di pemerintahan peridoe kedua Presiden Jokowi hingga kini. Dengan begitu, diakui Jazilul keduanya lebih mudah untuk melakukan konsolidasi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI