Modal Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024 Dibongkar: Nggak Mudah

Jum'at, 04 Februari 2022 | 09:44 WIB
Modal Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024 Dibongkar: Nggak Mudah
Ilustrasi Anies Baswedan. [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Tony Rosyid membongkar modal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024.

Tony menyebutkan, bahwa modal Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024 tidaklah mudah.

Anies dinilai memiliki keunggulan yang bisa dijual untuk modal di Pilpres 2024.

"Kelebihan Anies di antaranya tidak pernah bereaksi dengan kebencian orang lain kepadanya," kata Tony, dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Muncul di Bursa Capres, Tokoh Masyarakat Minta Ridwan Kamil Hingga Susi Pudjiastuti Duet dengan LaNyalla

Tony menyebut sikap Anies yang tidak tumbang ketika dicaci maki oleh orang lain.

Sementara itu, ketika dipuji, Anies tidak besar kepala atau terbang.

"Prinsip ini benar-benar menjadi karakter Anies dalam keseharian," ungkapnya.

Tony berpendapat, kelebihan Anies bisa merangkul orang-orang yang salah paham dan membencinya.

'Modal' yang dimiliki Anies ini disebut tidak bisa dilakukan semua pejabat publik.

Baca Juga: Nadiem Makarim Tak Kabulkan Keinginan Anies Baswedan Soal PTM 100 Persen, Pemprov DKI Pasrah Tetap Menjalankannya

Akan tetapi, Anies mampu menampilkan dan menjadi daya jualnya.

"Nggak mudah tersenyum kepada orang yang menyerang, Anies bisa melakukan itu," bebernya.

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, peluang Anies Baswedan cukup besar di Pilpres 2024.

Tony Rosyid tak heran apabila banyak parpol yang mendekati Anies Baswedan.

"Maju Pilpres, hampir pasti Anies menang," katanya, dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (4/2/2022).

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa elektabilitas dan popularitas Anies memang meroket berdasarkan lembaga survei.

Tony Rosyid juga menyebut Anies Baswedan mirip seperti SBY pada 2004 dan Jokowi tahun 2014.

"Ini dapat dikalkulasi secara nasional. Anies tak ubahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2004 dan Jokowi tahun 2014," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI