Suara.com - Pemerintah Indonesia akan memperoleh 2,7 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Australia pada 9 Februari 2022 mendatang.
Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu)/ Sekretariat TPPE Kementerian Luar Negeri Lintang Parnohadiningrat mengatakan nantinya total keseluruhan vaksin dari Australia, berjumlah 8.395.000 dosis vaksin Astrazeneca.
"Rencana penerimaan vaksin dari Australia sejauh ini akan tiba sekitar 2,7 juta dosis pada tanggal 9 Februari 2022. Sehingga total yang akan diterima dari Australia nantinya adalah 8.395.000 vaksin AstraZeneca," ujar Lintang alam jumpa pers secara daring, Kamis (3/2/2022).
Sementara kata Lintang, vaksin dari COVAX Facility, Indonesia juga akan menerima vaksin sekitar 14 juta dosis vaksin.
Baca Juga: Peselancar Asal Australia hingga Spanyol Beraksi di Pantai Batu Karas Pangandaran
"Kami mengantisipasi masih akan ada sekitar 14.360.645 dosis vaksin yang akan diterima selanjutnya," ucap Lintang.
Linta memaparkan di minggu ke empat bulan Januari yakni periode 22 Januari hingga 28 Januari 2022, Indonesia menerima kedatangan vaksin sebanyak 4.226.050 dosis vaksin.
Vaksin tersebut terdiri dari vaksin Astrazenecca dan Pfizer yang diperoleh dari Jerman dan Swedia melalui COVAX Facility.
"Dengan penambahan itu kami mencatat sepanjang bulan Januari Tahun 2022, Indonesia telah mendapatkan 29 juta dosis vaksin," tutur dia.
Selain itu Lintang menuturkan hingga 3 Februari 2022, total vaksin yang diperoleh Indonesia berjumlah 497.351.085 dosis.
Baca Juga: Vaksin Booster Gunakan Vaksin AstraZeneca, Kemenkes: Stok Cukup Banyak
Kemenlu juga telah menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara sahabat yang telah memberikan dukungan kepada Indonesia dalam hal vaksin.
"Hari ini, 3 Februari, maka total yang diperoleh Indonesia dalam hal vaksin adalah sejumlah 497.351.085 dosis. Untuk itu atas nama Kementerian Luar Negeri dan juga Republik Indonesia kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para negara sahabat dan mitra yang telah memberikan dukungan kepada Indonesia. dalam hal penanganan covid 19," katanya.