Suara.com - Khutbah adalah khotbah yang disampaikan pada hari Jumat ketika umat muslim melaksanakan shalat Jumat. Pada bulan Rajab sekalipun, khotbah tetap dilaksanakan untuk menjaga dan memupuk rasa iman dan takwa. Contoh khutbah Jumat bulan Rajab bisa dilihat dalam berbagai media.
Meskipun demikian, berikut kami sampaikan contoh khutbahJumat bulan Rajab dikutip berbagai sumber.
Sepuluh topik contoh khutbah Jumat bulan Rajab
1. Sejarah Islam
Baca Juga: Niat Puasa Rajab Hari Ini, Lengkap Dengan Doa Niat di Siang Hari dan Tata Cara Puasa
Sejarah Islam dimulai dari 1 Hijrah, tahun Muhammad berimigrasi dari Mekah ke Madinah untuk membentuk Negara Islam. Setelah kematian Nabi SAW Muslim diperintah oleh khalifah satu demi satu sampai Khilafah ditundukkan pada tahun 1924 di Turki.
Pada periode awal Islam, perbatasan Negara Islam berkembang lebih cepat daripada peradaban lain dalam sejarah. Muslim dan non-Muslim hidup damai dan diperintah oleh Syariah di bawah Umayyah, Abbasiyah dan Khalifah Ottoman. Topik ini cocok untuk dibawakan di bulan Rajab yang akan menyambut hari Isra Miraj pada 28 Februari 2022.
2. Zakat
Topik yang baik untuk dibawakan para khutbah Jumat salah satunya tentang zakat. Pada bulan Rajab, umat islam dianjurkan untuk melakukan banyak amal sholeh dan zakat bisa menjadi salah satu bentuk amal sholeh. Khatib bisa menyampaikan bentuk-bentuk zakat.
3. Halal dan Haram
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab, Lengkapi Ibadah dengan Berpuasa Demi Ridho Allah SWT
Siapa yang tahu lebih dari Allah SWT tentang manusia dan apa yang baik bagi mereka dan apa yang buruk bagi mereka? Seorang Muslim tidak bebas untuk memilih sendiri apa yang benar dan apa yang salah. Maka, dalam teks khotbah Jumat bulan Rajab, khatib bisa mengingatkan kembali umat muslim terkait dengan perbuatan halal dan haram
4. Keajaiban Al-Quran
Al-Quran tidak seperti buku lain, sebuah buku yang tidak memiliki kontraksi dan tidak memiliki kesalahan linguistik, sejarah atau ilmiah. Di dalamnya berisi sesuatu yang telah ada selama lebih dari 1400 tahun. Oleh karena itu, Khatib pun bisa membawa topik keajaiban Al-Quran dalam khotbah Jumat.
5. Cara Membawa Perubahan
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah kondisi suatu bangsa sampai mereka mengubah apa yang ada di dalam diri mereka sendiri." Al-Quran (13:11)
Tidak ada yang bisa mengklaim bahwa mereka sempurna! Ada hal-hal yang kita lakukan yang harus kita hentikan, dan ada beberapa hal yang harus kita lakukan dan yang tidak kita lakukan. Hal-hal seperti ini bisa disampaikan kepada umat muslim didalam khotbah Jumat untuk meningkatkan kesadaran umat muslim untuk belajar menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Contoh khutbah Jumat bulan Rajab
Berikut dikutip dari Nu.or.id, contoh khutbah Jumat bulan Rajab, berjudul Memaknai Bulan Rajab.
Suatu hari Rasulullah bersama sahabatnya mendapati situasi krisis air. Hingga waktu shalat Ashar tiba, mereka yang berikhtiar mencarinya di berbagai tempat tidak berhasil memperolehnya. Air yang tersedia hanyalah air sisa yang jumlahnya tak banyak. Dalam situasi tersebut, Nabi melakukan sesuatu yang membuat orang tercengang. Rasulullah memasukkan tangan beliau ke dalam air sisa yang berada dalam sebuah wadah itu dan berseru kepada para sahabatnya, "Ayo mulailah berwudhu. Berkah datang dari Allah." Para sahabat menyaksikan di sela-sela jari Nabi memancar air. Para sahabat tak hanya bisa wudhu dengan sempurna, tapi juga menghilangkan rasa haus karena air juga bisa diminum. Kisah ini bisa kita temukan dalam 'Umdatul Qari' Syarah Shahih Bukhari.
Yang menarik dari cerita tadi adalah kata-kata Rasulullah tentang "al-barakah mina-Llâh". Kisah tersebut menunjukkan bahwa berkah bersumber dari Allah, bukan manusia, air, pohon, matahari, atau lainnya. Meskipun, objek yang diberkahi itu bisa apa saja, termasuk air dan jemari Nabi. Krisis air bukan halangan bagi para sahabat untuk beribadah, bahkan mereka bisa sekaligus menyaksikan mukjizat Nabi yang tentu kian meningkatkan keteguhan iman mereka. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Dalam Lisanul Arab, "barakah" dimaknai sebagai an-mâ' waz ziyâdah, tumbuh dan bertambah. Sebagian ulama merinci lagi bahwa berkah adalah bertambahnya kebaikan (ziyâdaatul khair). Kebaikan yang dimaksud tentu bukan kenikmatan duniawi, melainkan tingkat kesadaran kita kepada Allah, taqarrub ilallah.
Berkah dengan demikian tidak terkait dengan banyak atau sedikitnya harta benda. Orang yang kaya raya bisa jadi tidak mendapat keberkahan hidup ketika harta bendanya justru membuatnya merasa perlu dihormati, merendahkan orang miskin, berfoya-foya, atau untuk aktivitas maksiat. Sebaliknya, kemiskinan bisa mendatangkan berkah saat hal itu melatihnya bersabar, mensyukuri nikmat, atau bersikap baik kepada tetangga. Berkah juga tidak harus berhubungan dengan kesehatan. Sebab, kondisi sakit pun kadang bisa membuat orang instrospeksi diri (muhasabah), tobat, dzikir, dan mengingat-ingat hak-hak orang lain yang mungkin ia langgar. Meskipun, sakit pun juga bisa berbuah malapetaka ketika seseorang justru lebih banyak mengeluh, mencibir karunia Allah, atau melakukan sesuatu yang melampaui batas.
Tempat yang berkah tak mesti subur, sejuk, atau yang pemandangannya indah. Buktinya Allah memberi keistimewaan kepada tanah Makkah yang gersang. Begitu pula dengan waktu. Waktu yang berkah belum tentu saat-saat hari raya atau hari berkabung. Tapi keberkahan waktu itu datang manakala segenap peristiwa di dalamnya membuat kita semakin dekat dengan Allah.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam Islam, terdapat empat bulan haram di luar Ramadhan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Saat tiba waktu Rajab, yang Rasulullah minta adalah keberkahan bulan ini, lalu keberkahan bulan Sya’ban, hingga ia dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan. Saat bulan Rajab tiba, Rasulullah tidak memohon kekayaan, kesehatan, atau kenikmatan duniawi secara khusus. Beliau berdoa agar dilimpahi keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban seiring dengan menyongsong bulan Ramadhan. Secara tidak langsung, doa ini adalah permohonan panjang umur. Tentu saja bukan sekadar usia panjang, tetapi usia yang bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Inti dari berkah adalah peningkatan taqarrub kita kepada Allah, sehingga kepribadian kita diliputi oleh sifat-sifat yang mencerminkan perintah Allah: jujur, adil, rendah hati, peduli sesama, penyayang, tidak serakah, tidak gemar menggunjing atau menghakimi orang lain, dan lain sebagainya. Kita juga semakin rajin memaknai setiap aktivitas kita atas dasar nilai ibadah. Bekerja untuk menafkahi keluarga karena Allah, ikut kerja bakti tingkat RT karena Allah, bertegur sapa dengan tetangga karena Allah, dan seterusnya. Apakah kita tak boleh berdoa memohon harta atau kesehatan di bulan Rajab ini? Tentu saja boleh. Hanya saja, yang lebih penting dari banyaknya kekayaan dan kesehatan adalah berkah, yakni suatu kondisi yang mampu menambah ketaatan kita kepada Allah subhanahu wata’ala.
Keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban ini penting mengingat kita akan menghadapi bulan Ramadhan, bulan yang jauh lebih mulia dan berlimpah keutamaan. Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa diberkahi, senantiasa diberi petunjuk, dan dipanjangkan umurnya hingga bisa menjumpai Ramadhan. Wallahu a'lam.
Demikian topik dan contoh khutbah Jumat bulan Rajab. Semoga dapat membantu Anda menyusuk teks khotbah yang bermanfaat untuk umat Islam.
Kontributor : Mutaya Saroh