Suara.com - Politisi Partai Demokrat Yan Harahap menduga ada pesanan khusus di balik pengusiran paksa maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Susi Air, dari hanggar Bandara Malinau, Kalimantan Utara.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Yan Harahap menilai kejadian itu aneh dan mengendus adanya penyalahgunaan wewenang abuse of power.
"Aneh ini menurut saya. Sepertinya ini ‘pesanan khusus’. Abuse of power," ujar Yan dikutip dari akun Twitter @YanHarahap pada Rabu, (2/2/2022).
Lantas Yan mempertanyakan apakah kejadian tersebut dampak dari sikap kritis Susi dalam akhir-akhir ini.
"Wallahu a’lam. Sabar Bu. Pesawatnya Diusir Dari Hanggar, Susi: Kuasa, Wewenang, Begitu Hebatnya," tandasnya.
Seperti diketahui, dari video yang diunggah pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti di akun Twitter-nya @susipudjiastuti dengan durasi 31 detik, puluhan anggota Satpol PP berseragam coklat itu tampak memaksa mengeluarkan tiga unit pesawat Susi Air yang sedang dalam proses perbaikan di hanggar.
Mereka tampak mendorong ketiga pesawat itu menuju ke luar hanggar dan membiarkannya di rerumputan. Menanggapi kejadian ini, Susi Pudjiastuti mengonfirmasi tentang kejadian pengusiran itu.
Susi mengaku mendapat video dari anaknya Nadien Kaiser yang merupakan Corporate Secretary Susi Air, ihwal pengusiran paksa yang dilakukan oleh sejumlah petugas Satpol PP.
"Seringkali ada kejutan dlm hari-hari kita.. Kejutan hari ini, sy dapat video dari anak saya ttg pesawat Susi Air dikeluarkan paksa oleh sekumpulan Satpol PP dari Hanggar Malinau setelah kita sewa selama 10 tahun ini untuk melayani penerbangan di wilayah Kaltara," kata Susi dikutip Rabu (2/2/2022).