Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta mengaku menyesal karena sempat mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 lalu. Partai lambang Kakbah itu pun menyatakan sudah bertaubat.
Hal ini dikatakan oleh Sekwil DPW PPP DKI Jakarta, Najmi Mumtaza Rabbany (Gus Najmi), dalam acara hari ulang tahun (Harlah) PPP ke-49 dan istighosah serta doa bersama untuk Abraham Lunggana atau Haji Lulung di kantor DPW PPP DKI Jakarta, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (30/1/2022) lalu.
Najmi mengatakan, karena tindakan partainya saat itu, banyak hati ulama yang terluka. Ia mengaku tak ingin lagi kejadian serupa kembali terulang.
"Ini juga dalam rangka meminta maaf (pertaubatan) kepada umat atas dinamika Pilkada DKI Jakarta 2017, yang kala itu dirasa telah melukai perasaan ulama dan umat khususnya warga DKI Jakarta," ujar Najmi dalam keterangan tertulis, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga: Pengamat Beberkan Dua Kelompok Pendukung Anies Baswedan: Ini Kaum Otak Cerdas
Menurutnya, kegiatan istighosah akbar ini sejatinya merupakan gagasan atau wasiat dari Haji Lulung sebelum berpulang. Almarhum disebutnya berkeinginan agar Harlah PPP ke-49 menjadi momentum bagi PPP Jakarta, sebagai partai yang didirikan dan dibesarkan para ulama.
"Kami ingin menjaga ikatan emosional para ulama dan habaib dengan PPP yang sebelumnya sudah dibangun oleh Haji Lulung saat beliau kembali ke PPP," tuturnya.
Ke depan, lanjut dia, DPW PPP DKI mencanangkan kegiatan doa dan istigosah bersama sebagai kegiatan wajib bagi DPC dan PAC di seluruh kota madya dan kecamatan se-DKI Jakarta dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, majelis taklim, majelis dzikir sebagai wujud komitmen PPP senantiasa bersama ulama.
Dalam acara itu, DPW PPP juga memberikan penghargaan kepada Gubernur DKI Jakarta sebagai tokoh persatuan dan pembangunan DKI Jakarta.
"Pak Anies kami anggap sebagai tokoh dan pemimpin pemersatu, dimana sejak awal bertugas di Balai Kota DKI, alhamdulillah, kita semua merasakan, betapa era kepemimpinan Pak Anies hampir tidak ada suasana gaduh di Jakarta. Sangat kondusif. Berbeda dengan era sebelumnya," pungkasnya.
Baca Juga: Belum Mau Hentikan PTM, Gubernur Anies: Omicron Tidak Parah, Kita Harus Tenang