Suara.com - Saat musim dingin tiba, warga Suriah yang mengungsi akibat perang tidak memiliki pilihan lain selain membakar pakaian agar menghangatkan diri mereka di kamp.
Angin kencang telah menumbangkan banyak tenda di provinsi barat laut Idlib, wilayah yang menampung sebagian besar pengungsi Suriah.
Melansir laman Anadolu, Selasa (1/2/2022), pada malam hari, anak-anak berkumpul dan menyalakan api unggun menggunakan plastik, sepatu bekas, dan potongan kayu.
Bahkan beberapa orang membakar pakaian mereka agar tetap hangat di suhu di bawah nol derajat.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Bombardir Pelabuhan Latakia di Suriah
Adnan al Ahmed, yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya di Hama delapan tahun lalu, mengatakan lebih dari 50 keluarga kehilangan tenda mereka akibat hujan salju lebat tahun ini.
Anak-anak harus diselamatkan dari tenda yang roboh, ujar dia.
Apalagi, jalan-jalan ditutup karena cuaca buruk dan anak-anak yang sakit tidak bisa dibawa ke rumah sakit, imbuh dia.
Suriah dilanda perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Bashar al-Assad menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi.
Kondisi orang-orang di Idlib memburuk ketika rezim Assad, yang didukung oleh Rusia dan Iran, melancarkan serangan ke provinsi tersebut, menyebabkan perpindahan besar-besaran.
Baca Juga: Belajar Dari Youtube, Bocah Autis Ini Mahir Berbahasa Yunani, Spanyol Hingga Prancis
banyak orang tengah berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tenda-tenda yang penuh sesak atau di tempat terbuka. (Sumber: Anadolu)