Suara.com - Hati orang tua mana yang tidak terkoyak mendapati anaknya meninggal tak lama setelah dilahirkan? Perasaan itu pula yang melingkupi pasangan suami istri Asdar dan Juliatun Mariani.
Namun duka yang dirasakan semakin berlipat ganda lantaran keduanya harus menerima fakta bahwa jenazah bayi mereka tidak bisa diantar pulang dengan ambulans akibat kekurangan biaya. Alhasil Asdar harus membawa pulang jenazah bayinya dengan menggunakan sepeda motor.
Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Seperti dikutip Suara.com dari Instagram @kabarnegri, bayi dari pasangan Asdar dan Juliatun Mariani diketahui lahir prematur. Nahasnya, anak mereka yang terlahir lebih awal dari jadwal semestinya itu akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (30/1/2022) waktu setempat.
Asdar yang merupakan warga Kabupaten Sinjai lantas meminta RSUD Pancaitana Bone untuk menyiapkan ambulans demi mengantar pulang jenazah bayinya. Pasalnya Kabupaten Bone dan Kabupaten Sinjai memiliki jarak tempuh sekitar 87 kilometer. Umumnya kedua daerah ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam dengan memakai mobil.
Baca Juga: Wanita Curhat Dichat Duluan oleh Cowok yang Disukai Selama 4 Tahun, Endingnya Bikin Nyesek
Namun permintaan Asdar tersebut berujung penolakan dari pihak rumah sakit. Hal ini rupanya terkait dengan kurangnya dana yang dimiliki Asdar untuk membayar biaya sewa ambulans.
Dalam penjelasannya, Asdar saat itu mengaku dimintai pembayaran biaya sewa senilai Rp700 ribu. Namun Asdar ternyata hanya mempunyai Rp600 ribu sehingga pihak rumah sakit menolak untuk mengantarkan jenazah sang bayi malang.
Dengan hati yang masih dirundung duka, Asdar pun terpaksa membawa pulang jenazah anaknya dengan menggunakan sepeda motor. Asdar dilaporkan membawa pulang jenazah bayinya yang terlahir prematur tersebut sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
Peristiwa yang dialami keluarga Asdar langsung menyita perhatian masyarakat. Dikutip dari kolom komentar postingan Instagram tersebut, warganet kompak mengaku miris dan menilai rumah sakit terlalu mengutamakan uang serta peraturan alih-alih kemanusiaan.
"Uang diatas segalanya," kritik warganet pedas.
Baca Juga: Curhat Wanita Tak Dianggap saat Ngobrol sama Cowok, Alasannya Bikin Nyesek: Gue Dianggap Transparan
"Semoga ada perhatian lebih dari instansi terkait," ungkap warganet.
"Kambeng tu yang nolak sian nya heh....600 belikan bensin juga masih banyak lebih nya....," tutur warganet dengan penuh emosi.
"Harus nya kemanusiaan lebih di utamakan dari segala rupa aturan," ujar warganet lain.
"Miris ," timpal warganet lainnya.
Sebelumnya, peristiwa warga terpaksa membawa pulang jenazah secara mandiri karena kekurangan biaya juga beberapa kali menjadi pemberitaan.