Suara.com - Pernikahan merupakan salah satu momen hidup yang membahagiakan. Suka cita sebuah pernikahan tidak hanya dirasakan oleh pengantin saja, melainkan juga orangtua.
Tetapi tidak semua pernikahan menjadi momen membahagiakan bagi pengantin dan orangtua.
Seorang pengguna media sosial TikTok @wb_001 mengunggah video tentang seorang ibu yang marah terhadap pernikahan putrinya.
Video yang diunggah Minggu (30/01/2022) ini seketika viral ditonton sebanyak 3, 5 juta kali.
Baca Juga: 2 Ibu Hamil di Lombok Timur Diduga Terpapar Omicron
Rekaman video itu menunjukkan seorang ibu berbaju biru marah-marah di acara pernikahan anaknya.
Ibu ini tak berada di dalam gedung pernikahan putrinya. Tetapi beliau berada di halaman gedung pernikahan sang putri.
Beliau marah karena tak terima putrinya menikah dengan laki-laki pengangguran. Ibu ini berkata apabila beliau seorang diri membesarkan sang putri.
"Seorang diri aku membesarkan anakku ya. Anak diambil dengan laki-laki yang pengangguran. Laki-laki pengangguran mengambil anak gadisku iya," kata ibu tersebut dengan nada marah.
Tampak beberapa pria yang ada diundangan pernikahan menenangkan ibu tersebut. Mereka berusaha membawa ibu ini menjauh dari lokasi pernikahan putrinya.
Baca Juga: Mewah Bergaya Maroko, 5 Potret Dekorasi Ngunduh Mantu Ria Ricis
Namun ibu itu tak menghentikan amarahnya. Beliau tetap bersikeras untuk berada di sana.
Ibu dari pengantin wanita menjelaskan jika dirinya yang membiayai kuliah sang putri. Tetapi sang putri justru menikah dengan laki-laki pengangguran tanpa sepengetahuannya.
Ketika hendak bertemu dengan sang putri dipernikahan tersebut ibu ini merasa dihalang-halangi.
"Seorang diri ibunya membiayai kuliah. Tapi anaknya menikah dengan laki-laki pengangguran tanpa sepengetahuan. Saat ingin bertemu malah ditahan mempelai laki-laki. Tetap semangat buatmu nantulang," tulisan dalam video.
Klarifikasi pengantin wanita
Pengantin wanita melakukan klarifikasi terhadap video viral kemarahan sang ibu di acara pernikahannya. Dia melakukan klarifikasi melalui video TikTok di akun pribadinya @reftaniayantinain.
"Saya Reftania Yanti Nainggolan di sini ingin klarifikasi soal berita yang beredar di sosial media," ucap pengantin wanita.
Menurut Reftania, sebelum menikah dengan suaminya dia sudah meminta izin pada orangtua dan tulangnya. Mereka juga mengetahui tentang pernikahannya dan sang suami.
"Pertama soal pernikahan saya. Jauh sebelum saya menikah dengan suami saya. Saya sudah minta izin kepada orangtua saya dan tulang saya. Dan mereka mengetahui tentang pernikahan saya dan suami saya," kata Reftania.
Keributan yang terjadi di penikahannya kemarin sebab sinamot tidak jatuh ke tangan sang ibu. Reftania menjelaskan tidak jatuhnya sinamot kepada sang ibu karena ibunya telah menikah lagi.
"Karena sinamot tidak jatuh ke tangan mamak saya. Dikarenakan mamak saya sudah menikah lagi dengan marga Simanjuntak," terangnya.
Reftania juga memberikan pengakuan mengenai biaya kuliah dirinya. Dia tidak merasa dibiayai kuliah hingga lulus sarjana oleh marga Simanjuntak.
Dia kuliah memakai uang sendiri dari melalui hasil keringatnya bekerja.
"Tidak pernah marga Simanjuntak menyekolahkan saya sampai sarjana. Saya bekerja sambil kuliah. Itu hasil keringat saya sendiri," papar Reftania.
Dia juga menepis tentang berita ayahnya yang meninggal sejak dirinya kecil. Reftania membeberkan bahwa sang ayah meninggal baru beberapa bulan yang lalu.
"Mereka mengatakan bahwa bapak saya meninggal dari kami kecil, itu tidak benar. Bapak saya baru meninggal beberapa bulan yang lalu 14 Agustus 2021," ungkapnya.
Reftania meluruskan mengenai tuduhan dirinya diculik itu tidak benar. Selama ini dia tinggal di kos dan bekerja setiap hari.
"Saya tidak pernah diculik, saya ngekos, saya bekerja setiap hari. Itu yang saya lakukan," terang Reftania.
Dia pun menghimbau kepada seluruh orang sebelum berkomentar lebih baik mencari tahu pendapat dari pihak lainnya.
"Jadi buat teman-teman jangan membela satu pihak. Tapi carilah kebenaran kepada pihak yang lainnya. Terima kasih," ujar Reftania sebagai penutup video klarifikasinya.
Kontributor : Haqia Alfariz Ramadhani