Suara.com - Kelompok separatis teroris diduga melakukan pembakaran terhadap satu unit Honai atau rumah adat milik orang asli Papua (OAP) di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada Senin (31/1/2022) pukul 11.59 WIT. Sebelum melakukan pembakaran, mereka juga sempat memutus saluran air.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan kelompok separatis teroris tersebut mulanya memutuskan saluran air yang dilakukan di Pos Koramil Gome, Satgas Kodim Yonif R 408/SBH.
"Permasalahan pembakaran Honai diawali dari adanya pemutusan saluran air oleh KST Pimpinan Numbuk Telenggen yang mengalir ke Pos Koramil Gome, Satgas Kodim Yonif R 408/SBH pada 30 Januari 2022," kata Kolonel Aqsha dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Setelah itu, salah satu warga bernama Koname Murib membantu personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim Yonif R 408/SBH untuk memperbaiki saluran air yang mengalir ke Pos Koramil Gome.
Baca Juga: Fadli Zon Anggap Pernyataan Jenderal Dudung Soal KKB Papua Sudutkan Jenderal Andika Perkasa
Karena kejadian tersebut, Kolonel Aqsha menyebut kalau gerombolan KST membakar honai milik Koname Murib.
"Mengakibatkan Honai milik saudara Koname Murib hangus terbakar. Semoga segera dapat diatasi oleh aparat keamanan bersama masyarakat, kami juga mohon doa dari semua pihak sehingga keadaan lebih kondusif," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kolonel Aqsha mengatakan bahwa siituasi saat ini masyarakat berjaga-jaga mengantisipasi aksi susulan dari gerombolan KST. Salah satu warga menyampaikan saat ini masyarakat terus berdoa dan berharap agar situasi tetap aman.
"Kami masyarakat Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak terus berdoa semoga situasi aman dan aksi teror KST dapat segera diatasi," pungkasnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Hajar Timor Leste 3 Gol Tanpa Balas, Warganet: Papua Pride Nih Boss!