Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menegaskan, jika partainya akan lebih dulu mencari rekan koalisi terlebih dahulu sebelum menentukan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) yang akan diusung di Pilpres 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Syaikhu dalam konferensi pers saat pembukaan Rakernas PKS di Hotel Bidakara, Jaksel.
"Kita berusaha untuk mencoba mencari partai koalisi terlebih dahulu baru setelah itu kita akan menyepakati capres cawapres siapa yang akan bertokohkan bersama oleh partai koalisi," katanya pada Senin (31/1/2022).
Syaikhu juga menegaskan, hingga kini partai berlambang bulan sabit kembar itu belum menyatakan secara resmi mendukung figur yang akan diusung pada Pilpres 2024. Kendati kekinian, partainya menggelar rakernas dari mulai 31 Januari hingga 2 Februari 2022.
Menurutnya, PKS kekinian hanya menokohkan Ketua Majelis Syuro-nya yakni, Salim Segaf Aljufri ke publik. Hal itu dilakukan sambil mencari capres dan cawapres yang tepat.
"Kami tetap menokohkan dari Habib Salim sebagai tokoh sosok PKS tokoh nasional PKS mudah mudahan ini menjadi bagian untuk merekatkan menyatukan tokoh bangsa yang muncul dari PKS sambil kita juga berusaha untuk memunculkan capres cawapres," ungkapnya.
Syaikhu menyadari, PKS tidak bisa mengusung figur capres-cawapres sendirian untuk Pilpres 2024. Untuk itu partai perlu mencari rekan koalisi.
"Kami menyadari bahwa PKS ini perolehannya baru 8,21 persen. Jadi tidak bisa dengan presidential treshhold 20 persen tidak bisa mencalonkan sendiri. Oleh karena itu perlu koalisi," katanya.
Baca Juga: Ada Dukungan untuk AHY, Demokrat Tetap Jalin Komunikasi dengan Parpol