Pemerintah Ungkap Ada 499 Kasus Covid-19 Tersebar di Luar Jawa-Bali, Paling Banyak Didominasi Transmisi Lokal

Senin, 31 Januari 2022 | 16:16 WIB
Pemerintah Ungkap Ada 499 Kasus Covid-19 Tersebar di Luar Jawa-Bali, Paling Banyak Didominasi Transmisi Lokal
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Dok: Kemko Perekonomian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengungkapkan kasus harian Covid-19 di luar Jawa-Bali meningkat hingga 499 kasus. Ia merinci, jumlah tersebut terbagi 496 kasus transmisi lokal dan tiga orang merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Airlangga menyebut kasus aktif yang berada di luar Jawa-Bali mencapai 3.326 dari 61.713 kasus aktif. Tingkat kematiannya masih rendah, tercatat per 30 Januari 2022 tercatat sebanyak dua orang meninggal dunia.

"Artinya, proporsi kasus aktif di luar Jawa-Bali adalah 5,4 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/1/2022).

Kendati begitu, Airlangga berpesan untuk tetap waspada karena melihat adanya kenaikan dari kasus reproduksi efektif Covid-19. Seperti di Sumatera yang naik menjadi 1,02, Kalimantan 1,01, Maluku 1,08, Papua 1,05, Nusa Tenggara 1,03 dan Sulawesi meningkat jadi 1.

Baca Juga: Masuk Gelombang Ketiga Covid-19, Pemerintah Diminta Naikkan Level PPKM, Tunda PTM, dan Terapkan WFH

Varian Omicron juga disebutnya sudah masuk ke dalam wilayah itu.

"Ini sudah dilihat dari data di Kemenkes beberapa provinsi seperti Sumut, Kaltim, Sulut, Sulsel, Jayapura itu sudah dilihat kasus Omicron sudah masuk dari transmisi lokal," ujarnya.

Sementara itu, Airlangga juga mengungkapkan kalau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di luar Jawa-Bali baru mencapai 7 persen. Sementara untuk nasional itu mencapai 13,89 persen.

"Kalau untuk Sumut masih 5 persen, Kaltim 2 persen, Sulut 1 persen, Sulsel 1 persen, di Papua adalah tingkatnya 2 persen."

Baca Juga: Minta Perusahaan untuk Lakukan WFH, Komisi IX DPR: Kasus Positif COVID-19 Varian Omicron Meningkat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI