Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan level PPKM menyusul Indonesia yang masuk gelombang ketiga Covid-19.
Ia mengatakan pemerintah harus bergerak cepat dalam merespons gelombang ketiga itu melalui kebijakan.
"Artinya bergerak cepat ya sudah betul memang dinamis setiap saat harus kita pantau, kalau perlu kita tingkatkan levelnya secara nasional maupun secara Pulau Jawa biar masif kita kendalikan bersama-sama. Jaga apakah kita di level dua atau level tiga," ujar Rahmad kepada wartawan, Senin (31/1/2022).
Termasuk, mempertimbangkan menerapkan work from home (WFH) maupun sekolah daring. Sehingga pembelajaran tatap muka diminta dihentikan sementara.
Baca Juga: Luhut: Lansia Seperti Saya Harus Super Hati-hati dengan Omicron
"Kemudian irisannya bagaimana kita memperketat penyesuain-penyesuainnya kegiatan ekonomi dengan cara WFH, anak anak kita kembalikan lagi untuk online, tatap mukanya ditunda lagi," ujar Rahmad.
Sebelumnya, Rahmad meminta masyarakat tidak panik, namun bukan berarti meremehkan.
"Saya kira yang utama tentu pemerintah sudah betul bahwa kita tidak perlu panik, kita tidak boleh ketakutan terhadap gelombang tiga ini. Namun demikian jangan menganggap hal ini sepele, jangan menganggap hal ini suatu hal yang biasa saja," kata Rahmad.
Rahmad mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan yang ia anggap saat ini sudah mulai ditinggalkan masyarakat. Melalui disiplin prokes diharapkan kenaikkan kasus positif terutama dari varian Omicron dapat diminimalisir.
"Nah momentum inilah kita gunakan menggunakan protokol kesehatan. Dengan cara itu saya kira kita bisa antisipasi," kata Rahmad.
Baca Juga: Lonjakan Omicron, PPKM Jawa-Bali Resmi Diperpanjang Hingga 7 Februari 2022
Selain prokes, Rahmad mengatakan langmah antisipasi lain yang juga penting dilakukan ialah lewat vaksinasi.
"Kepada masyarakat yang belum divaksin, ya ayok menuju ke vaksin dan termasuk yang booster. Yang satu dua vaksin segera," ujarnya.