Minta Ainun Najib Bekerja untuk Indonesia, Presiden Jokowi Minta Ketua PBNU Gus Yahya Lobi Gajinya

Senin, 31 Januari 2022 | 15:05 WIB
Minta Ainun Najib Bekerja untuk Indonesia, Presiden Jokowi Minta Ketua PBNU Gus Yahya Lobi Gajinya
Presiden Jokowi saat hendak bertolak ke Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022). (Foto: aily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta langsung kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) untuk membawa kembali Ainun Najib ke Indonesia. Jokowi meyakini Ainun mau kembali ke Tanah Air dengan gaji yang mungkin lebih besar dari upah pekerjaannya di Singapura. 

Ainun diketahui merupakan warga NU kelahiran Gresik, Jawa Timur. Setelah lulus dari Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura jurusan Teknik Komputer, ia bekerja sebagai software engineer di Singapura dan menjabat sebagai konsultan senior.

"Saya kenal satu orang yang lain masih banyak lagi, beliau ini kerja di Singapura sudah lama, tujuh tahun yang lalu saya ketemu, ngerjain ini semuanya apapun bisa. Namanya masih muda sekali namanya mas Ainun Najib, NU," kata Jokowi saat berpidato dalam acara Pengukuhan PBNU masa khidmat 2022-2027 dan Peringatan Hari Lahir ke-96 NU di The Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Ainun Najib (Twitter).
Ainun Najib (Twitter).

Keinginan Jokowi itu kemudian kepentok dengan gaji Ainun Najib di Singapura yang begitu besar. Kata Jokowi, kalau mau memboyong Ainun ke Indonesia, maka harus bisa menawarkan gaji yang lebih besar.

Baca Juga: Minta NU Beri Ruang Lebih untuk Generasi Milenial dan Z, Jokowi Sebut Sosok Ainun Najib, Jika Pulang Harus Digaji Lebih

Jokowi meyakini, PBNU bisa melakukan hal tersebut sehingga Ainun Najib mau membantu kemajuan Tanah Air.

"Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendiko (berbicara), digaji berapa pun, bismillah pasti mau," ujarnya.

Di samping itu, Jokowi juga menilai bahwa sudah seharusnya warga NU dari generasi milenial itu diberikan ruang yang lebih luas untuk tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia.

Pasalnya, Jokowi mengetahui kalau selama ini banyak kaum muda NU yang aktif di bidang industri kreatif, desain grafis, atau hingga ahli dalam bidang teknologi.

"Kelompok muda profesional NU yang bekerja di korporasi bekerja di startup global atau konsultan-konsultan global banyak sekali. Perlu punya naungan dan wadah yang kuat di organisasi PBNU untuk mendukung inovasi inovasi tersebut, NU perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif."

Baca Juga: Ainun Najib Pasrah: Jokowi Benar-benar Tak Utamakan Nyawa Rakyat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI