Suara.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi soal isu partainya mengajukan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon Kepala Otorita IKN.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Hasto menyebut, keputusan sepenuhnya berada pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasto menjelaskan, awal mula muncul nama Ahok lantaran awak media bertanya spesifik mengenai sikap PDIP jika Ahok menjadi calon Kepala Otorita.
Sementara itu, terdapat nama lain yang muncul seperti Mensos Tri Rismaharini, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, hingga Wali Kota Semarang Hendrarprihadi.
Baca Juga: Soroti Nama Ahok yang Digadang jadi Kepala IKN, Pengamat Singgung Pekerjaan di Pertamina
Nama-nama tersebut merupakan kader PDIP yang dianggap berprestasi sebagai kepala daerah.
Meski demikian, Hasto mangatakan segala keputusan berada di tangan Presidenn Jokowi.
"Tetapi keputusan berada di tangan Pak Jokowi. Yang jelas PDI Perjuangan memiliki kader-kader yang mumpuni, yang memiliki kemampuan teknokratik, kepemimpinan yang kuat, kepemimpinan yang memahami desain suatu tata letak kota yang betul-betul memperhatikan kebahagian warganya, itulah yang dimiliki oleh bu Risma, Pak Ahok, Pak Anas, Pak Hendi wali kota Semarang," kata Hasto, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (31/1/2022).
Lebih lanjut, Hasto mengatakan, PDIP memiliki banyak kepala daerah yag berhasil di luar nama-nama yang disebutkan.
Ia mengatakan, saat ini yang terpenting adalah IKN merupakan penjabaran koridor strategis yang dulu dirancang oleh Soekarno.
Baca Juga: Curhat! Jokowi Ngaku Kebingungan Mau Pakai Sarung atau Celana ke Acara PBNU
Hasto menyebut, bagi Jokowi, IKN merubah paradigma pembangunan Indonesia sentris.
"Itu diubah dengan konsepsi Indonesia sentris yang menempatkan Kalimantan sebagai ibu kota negara itu dapat dilakukan dengan baik sebagai bentuk bagaimana perubahan paradigma Indonesia bagi dunia," pungkasnya.