Suara.com - Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Tamrin Tomagola, turut menyoroti pernyataan ekonom senior, Faisal Basri soal redupnya kepemimpinan Presiden Jokowo.
Diketahui sebelumnya, Faisal Basri menyebut jika pemerintahan Jokowi akan ambruk sebelum tahun 2024, sebelum berlangsungnya Pilpres.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, lewat sebuah cuitan di laman Twitter pribadinya, Tamrin Tomagola pun merespons hal tersebut dengan mengaitkan dengan kabar habisnya kekayaan alam Indonesia oleh segelintir pihak.
Tamrin Tomagola awalnya menanggapi kabar habisnya kekayaan alam Indonesia seperti hutan dan nikel oleh ulah para pejabat dan pengusaha.
Baca Juga: Sebut Banyak Konflik Kepentingan, Ekonom Faisal Basri: Pemerintah Jokowi Ambruk Sebelum 2024
Namun akhirnya situasi menyedihkan itu malah mengantarkan masyarakat pada bencana demi bencana.
Dia pun lantas menilai situasi tersebut sebagai suatu kegilaan, yang entah sampai kapan akan dibiarkan terus menerus.
"Apakah kegilaan ini terus kita biarkan?," cuit Tamrin, pada Minggu (30/1/2022).
Seolah geram dengan kondisi tersebut, ia pun meminta publik untuk ikut mendoakan agar ramalan soal rezim Jokowi yang ambruk sebelum tahun 2024 dapat terwujud.
"Ayo kita ikut doakan agar ramalan @FaisalBasri bahwa rejim ini akan ambruk sebelum 2024 terwujud!," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Sebut Proyek Tol Era Jokowi Paling Mahal, Faisal Basri Singgung Soal KKN Picu Banyak Proyek Mubazir
Prediksi Faisal Basri yang disoroti Tamrin Tomagola itu muncul dalam salah satu webinar bertajuk "Benturan Kepentingan dan Bisnis Pejabat: Dampak Kerusakan dan Modus Operandinya".
Dalam pernyataannya, Faisal Basri membahas soal oligarki yang sudah mengeruk banyak kekayaan alam Indonesia seperti batu bara sawit dan lainnya. Mempertimbangkan kondisi tersebut, dia lalu memprediksi pemerintahan Jokowi akan jatuh moralnya sebelum tahun 2024.
"Saya prediksi sih nggak sampai 2024 secara moral pemerintahan ini sudah ambruk karena mayoritas elitnya sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Melakukan skandal dan skandalnya makin besar," ujarnya.