Pengamat Sebut Manuver Golkar Bisa Jadi Ancaman PDIP

Senin, 31 Januari 2022 | 09:20 WIB
Pengamat Sebut Manuver Golkar Bisa Jadi Ancaman PDIP
Ilustrasi kader kibarkan bendera PDI Perjuangan. (Beritajatim.com/Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menilai manuver Partai Golkar bisa menjadi ancaman bagi PDIP.

Diketahui, Partai Golkar dianggap telah mencuri start dengan menggelar pengobatan gratis dan bakti sosial di Salatiga pada Jumat (28/1/2022) lalu.

PDIP diminta waspada terhadap manuver Partai Golkar pada Pilpres 2024 di Jawa Tengah.

Aksi yang dilakukan Golkar tersebut dinilai untuk mengerek suara di Jateng.

Baca Juga: Peringati HUT ke-49 PDI Perjuangan, BMI Tanam 200 Pohon dan Penebaran Benih Ikan

"Golkar ingin menambah suara di Jawa Tengah, khususnya di Salatiga untuk Pileg dan Pilpres 2024," kata Jamiluddin, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (31/1/2022).

Ia menyebut, Golkar ingin menggerus dominasi PDIP di Jateng. Sebab, seperti diketahui, Jateng menjadi lumbung besar PDIP.

Meski demikian, Golkar diprediksi tidak akan mudah mendongkel solidaritas PDIP di Jateng.

"Keinginan Golkar tersebut tampaknya sulit diwujudkan mengingat Salatiga salah satu basis kuat PDIP," ujarnya.

Lebih lanjut, Jamiluddin mengatakan, Golkar akan memanfaatkan gesekan internal yang terjadi di PDIP.

Baca Juga: Anies Dianggap Cuek Urus Pinggiran Jakarta, PDIP Beri Contoh Jokowi dan Ahok

Jamiluddin mengatakan, gesekan tersebut telah terlihat dari polarisasi dukunga terhadap Ganjar Pranowo dan Puan Maharani untuk Pilpres 2024.

"Gesekan itu tidak hanya terjadi kepada pengurus PDIP di Jawa Tengah, khususnya Salatiga, tetapi juga melibatkan kader dan simpatisannya," bebernya.

Jamiluddin menilai Golkar masih memiliki peluang memanfaatkan gesekan internal PDIP.

"Dengan celah itu, peluang Golkar mengurangi dominasi PDIP memang masih terbuka," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI