Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemukan tembok palsu di bangunan SMAN Tawangmangu. Bagian yang seharusnya tembok bata itu jebol ketika ditendang pelan.
Ganjar sidak ke SMA yang baru dibangun tersebut, Minggu (30/1/2022). Begitu datang, ia langsung melihat beberapa bagian bangunan seperti dikerjakan asal-asalan.
Besi pembatas tangga karatan dengan pengelasan tidak sempurna, lantai dan tembok retak, serta bata tempel yang tidak rapi. Tapi paling parah adalah tembok di bawah jendela lobi.
Ganjar yang melihat keanehan, lalu mencoba kekuatan tembok itu dengan menendang pelan. Ternyata langsung jebol. Setelah diperiksa, ternyata itu tembok palsu yang dibuat dari hardboard.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Capres Pilihan Warga NU, Mantan Wali Kota Solo: Kita Siap Menangkan!
Sontak, marahlah Ganjar. Ia memangil mandor proyek.
"Ini apa-apan mas? Jangan main-main ya, sekarang telpon bosmu, saya mau ngomong," kata Ganjar pada mandor itu.
Mandor itu dengan cepat menelepon seseorang bernama Heri, yang disebutnya pimpinan kontraktor proyek SMA N Tawangmangu. Telepon kemudian diberikan kepada Ganjar yang langsung bicara dengan nada tinggi.
"Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi, sekarang pekerjaanmu kayak gini. Mau saya bawa ke kejaksaan ? ,” kata Ganjar.
Gubernur meminta pelaksana proyek segera memperbaiki. Masih ada masa pemeliharaan selama enam bulan bagi kontraktor untuk memperbaiki kualitas bangunan itu. Jika tidak diperbaiki, maka Ganjar mengatakan tidak akan menerima hasil pekerjaan.
Baca Juga: Viral, Video Pembubaran Acara yang Dihadiri Gus Nur Sugik di Banyumas, Begini Faktanya
"Kalau nggak bagus kaya gini, saya kembalikan dan saya perkarakan. Jadi kalau mau main-main sama saya, ya saya persoalkan ini," tegasnya.
Menurut Ganjar, SMA tersebut adalah sekolah menengah atas negeri pertama di Tawangmangu. Rakyat Tawangmangu sudah sangat lama menanti keberadaannya. Ia tidak ingin, penantian itu berujung kekecewaan karena kualitas bangunan yang buruk.
"Masa sudah selesai masih berantakan, pakunya semrawut, di atasnya nggak rapi. Saya telepon kontraktornya, saya katakan diperbaiki atau saya tolak. Besok saya kirim tim teknis bersama arsitek ke sini, saya ingin semua ngecek sebelum diserahterimakan. Saya nggak mau ada orang yang main-main untuk sekolahan," pungkasnya.