Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan dinilai tidak melanjutkan kebijakan dua gubernur sebelumnya, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Penilaian itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, hari ini, dengan memberikan beberapa contoh.
Anies disebut lebih memprioritaskan menangani kawasan Jalan Sudirman dan Jalan M. H. Thamrin yang terletak di jantung Ibu Kota Jakarta, sementara daerah-daerah pinggiran kurang mendapat sentuhan.
"Hal-hal yang berada di pinggiran Jakarta itu tidak mendapatkan sentuhan yang membawa perubahan secara sistemik bagi kemajuan daerah," kata Hasto.
Anies dinilai kurang merawat taman-taman kota dan danau.
"Contoh sederhana dalam membuat taman, di dalam merawat danau, di dalam membersihkan sungai yang dahulu dipelopori Pak Jokowi dan Pak Ahok yang secara spektakuler yang mampu mengubah Waduk Ria Rio."
"Sekarang bisa lihat di sana. Kita juga bisa lihat di Tanah Abang bagaimana pengaturannya, apakah ada taman-taman kota yang dirawat dengan baik?"
Padahal, menurut Hasto, sarana dan prasarana yang dimiliki Jakarta mendukung untuk penataan kota.
Dia menyebut sebagian alat eskavator yang tidak dipakai pemerintah daerah secara maksimal.
Baca Juga: Sebut Anies Tak Akan Mampu Mengurus IKN, Ruhut: Ahok Di Manapun Ditempatkan Tetap Seperti Emas
"Saya kalau di Jakarta berkeliling, bagaimana banyak eskavator yang menganggur. Di KPK itu saya sampai bilang, itu buat apa di depan KPK eskavator menganggur. Mengeruknya tidak dilakukan, klaim atas biaya eskalator dilakukan," katanya.