Tiga Prajurit Diserang OPM, Pengamat: Jangan Sampai Pendekatan Humanis di Papua Hanya Retorika dan Narasi Fiktif Belaka

Sabtu, 29 Januari 2022 | 06:02 WIB
Tiga Prajurit Diserang OPM, Pengamat: Jangan Sampai Pendekatan Humanis di Papua Hanya Retorika dan Narasi Fiktif Belaka
Ilustrasi pasukan TPNPB-OPM. (Dokumentasi pribadi TPNPB-OPM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa, menilai pendekatan kesejahteraan dalam konteks penanganan Papua yang paling tepat, dilakukan pemerintah dibanding pendekatan militer.

"Pada dasarnya, pergeseran pendekatan militer ke pendekatan kesejahteraan yang dilakukan pemerintah paling tepat dalam konteks penanganan Papua," ujar Herry kepada Suara.com, Jumat (28/1/2022).

Pernyataan Herry merespon pendapat Menko Polhukam Mahfud MD, menyusul penyerangan oleh TPNPB-OPM terhadap pos militer di Kabupaten Puncak.

Mahfud menyebut, aparat yang bertugas di Papua kini lebih mengedepankan cara defensif ketimbang menyerang.

Hal tersebut kata Mahfud dikarenakan adanya perubahan dalam gaya pendekatan militer di Papua.

Diketahui, tiga prajurit TNI tewas ditembak KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), sedangkan 1 anggota TNI lainnya dinyatakan kritis.

Ketiga prajurit yang tewas ditembak KKB tersebut diserang saat sedang berjaga di pos TNI.

Karena itu kata Herry, Papua saat ini harus diberikan perhatian lebih dari perspektif kesejahteraan.

Diantaranya seperti peningkatan kualitas pendidikan, ekonomi serta pemerataan pembangunan berbasis kolaborasi sosial.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Kirim Tim ke Maluku dan Papua Selesaikan Konflik Tanah

"Kacamata kita dan kacamata pemerintah harus sama yakni memandang Papua dari beragam variabel karena aspek sosiologis-politik di Papua berbeda dengan bagian Indonesia lainnya," tutur Herry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI