Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI fraksi PDIP, Charles Honoris, turut berkomentar terkait angka keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di DKI Jakarta yang kekinian mencapai 45 persen di tengah merebaknya covid varian Omicron. Menurutnya, pemerintah harus cepat menyikapi salah satunya dengan memperbanyak tempat isolasi terpusat.
"Angka keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) yang sudah mencapai 45 persen akibat varian Omicron di DKI Jakarta harus disikapi pemerintah dengan segera memperbanyak tempat isolasi terpusat," kata Charles kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).
Menurutnya, hal itu penting agar BOR fasilitas kesehayan di ibu kota tetap terkendali, sehingga faskes tetap bisa melakukan pelayanan kesehatan yang optimal, dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Ia membeberkan, berdasarkan data yang diperoleh pasien Covid-19 dirawat di Rumah Sakit wilayah DKI Jakarta, mayoritas bergejala sedang (51%) dan ringan (38%). Selebihnya tidak bergejala/asimptomatis (7%), berat (3%) dan kritis (1%).
Menurutnya, didominasinya BOR faskes di Jakarta oleh pasien gejala sedang dan ringan bisa dipahami mengingat banyak warga ibu kota yang tidak punya tempat isolasi mandiri di rumahnya, dan juga banyak yang khawatir jika isolasi tidak diawasi tenaga medis bisa berakibat fatal.
"Oleh karena itu, isolasi terpusat di Jakarta penting diperbanyak untuk menampung pasien gejala sedang dan ringan yang tidak punya tempat isolasi mandiri, dan yang khawartir mengalami perburukan," tuturnya.
" Sebab, pasien di tempat isolasi terpusat akan dipantau secara intensif oleh tenaga medis. Dengan isolasi terpusat bagi pasien gejala sedang dan ringan, tempat tidur di faskes tetap tersedia bagi pasien gejala berat dan kritis," sambungnya.
Lebih lanjut, Charles mengatakan, pelipat gandaan tempat solasi terpusat ini mendesak dilakukan dalam waktu dekat, mengingat kenaikan angka penularan Omicron sekarang baru fase awal.
Menurutnya, jika berkaca pada kasus di Amerika Serikat yang mengalami kenaikan penularan varian Omicron 3 kali lipat daripada Delta, kasus harian di Indonesia bisa mencapai ratusan ribu, dan DKI Jakarta bisa tembus puluhan ribu kasus harian.
"Jika BOR tidak dikendalikan sejak awal dengan melipatgandakan tempat isolasi terpusat, dikhawatirkan layanan kesehatan faskes bisa kolaps ketika Omicron mencapai puncaknya," tuturnya.
"Sekarang waktunya belum terlambat bagi pemerintah untuk melipatgandakan tempat isolasi terpusat, sambil mempersiapkan segala skenario menghadapi puncak penularan Omicron."