Suara.com - Aksi heroik sopir bus TransJakarta bernama Khaerun mendapatkan pujian dari masyarakat luas, khususnya di media sosial. Bahkan, kini Khaerun mendapatkan hadiah berupa 5 gram emas dari Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta selaku operator bus TransJakarta tempat Khaerun bekerja.
Selain emas, Khaerun juga mendapatkan piagam penghargaan yang diberikan langsung oleh Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa.
"Perusahaan memberikan apresiasi dalam bentuk piagam penghargaan dan juga 5 gram emas murni yang kita berikan pada Pak Khaerun," ujar Khaerun di kantor PPD, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (28/1/2022).
Pande mengatakan, Khaerun adalah contoh karyawan yang mengedepankan akhlak baik. Ia juga orang yang berpegang pada nilai moral dan etika.
Baca Juga: Kronologi Aksi Heroik Sopir TransJakarta Gagalkan Upaya Wanita Muda Bunuh Diri di Jakarta Barat
"Saat bicara moral, moralnya pak Khaerun ini muncul. Sehingga emutuskan membantu," jelasnya.
Selain itu, Pande juga menyebut Khaerun telah melakukan tindakan mulia. Ia tidak meninggalkan tugas sebagai sopir, membantu orang lain, dan bahkan mengharumkan nama perusahaan.
"Bagaimana pun, tindakan kemarin menaikkan citra pak khaerun, citra perusahaan naik, citra BUMN (PPD) dan negara baik," pungkasnya.
Aksi Heroik Khaerun
Diberitakan sebelumnya, nama Khaerun belakangan menjadi perbincangan karena aksi heroiknya menggagalkan upaya bunuh diri seorang wanita di Jembatan Tiga, Jakarta Barat. Pramudi bus TransJakarta dengan nomor body PPD 707 rute Pluit – Pinang Ranti atau Koridor 9 itu mendapatkan banyak pujian.
Baca Juga: Pengemudi TransJakarta Dapatkan Apresiasi, Selamatkan Nyawa dari Upaya Bunuh Diri
Saat dipanggil operator bus tempatnya bekerja, Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD), Khaerun diminta menceritakan kembali kronologi aksi heroiknya itu.
Ia menceritakan awalnya saat sedang mengemudikan bus seperti biasa, ia sudah melihat adanya keramaian dari bawah flyover Jembatan Tiga. Saat itu, ia belum mengetahui ada wanita yang berupaya melakukan bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan.
"Yang saya lihat pertama kali ada riuh-riuh di bawah bukan di atas (flyover). Di atas, saya lihat ada orang mau turun (bunuh diri)," ujar Khaerun di kantor PPD, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (28/1/2022).
Dari dalam bus, Khaerun langsung membujuk wanita tersebut agar mengurungkan niatnya. Ia bahkam mencoba menarik wanita itu lewat jendela bus.
"Berikutnya karena dia gakmau dan malah teriak, akhirnya saya memutuskan untuk turun dengan sedikit rayuan supaya jangan sampai dia terjun," kata Khaerun.
Bujukan Khaerun yang sudah di depan korban juga tidak langsung dituruti. Bahkan wanita itu terus saja berteriak dan menangis tak mau ditahan aksi bunuh dirinya.
"Dia nangis dan teriak-teriak, 'jangan sampai mendekat pokoknya' (kata wanita itu). Waktu saya mendekat dia lihat bawah dan mau terjun, akhirnya saya menjauh lagi. Saya dari posisi itu, kalau saya mau ambil (narik) berisiko," tuturnya.
Akhirnya, Khaerun dengan cerdik mencoba mengalihkan perhatian si korban. Wanita itu diminta melihat ke arah jendela bus yang berisikan penumpangnya.
"Sampai saya coba tipu dia sambil nunjuk dan bilang 'itu penumpang saya lihatin kamu loh dek, nanti malu'. Dia sempat nengok ke kiri, baru saya jalankan aksi saya (amankan korban)," ucapnya.
Setelah itu, wanita tersebut langsung dibawa ke busnya. Para penumpang lain yang menyaksikan langsung ikut menenangkan.
Akhirnya si korban dibawa ke pos polisi terdekat untuk didata.
"Waktu itu ada yang ingin bawa pulang, tapi saya mau biar ada data dulu di kepolisian di pos polisi jembatan besi," pungkasnya.