Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) merespon pernyataan Kapolri Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri yakni bakal menindak pasukan separatis bersenjata yang menyerang pos militer hingga menyebabkan tiga perajurit TNI tewas di Kabupaten Puncak, Papua beberapa hari lalu. TPNPB-OPM menyatakan akan siap melawan TNI/Polri dengan melakukan pembunuhan lebih banyak.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui sebuah rekaman video yang diterima Suara.com, Jumat (28/1/2022).
"TNI sekalipun dalam jumlah besar, TPNPB siap bunuh. Kami akan bunuh lebih banyak," kata Sebby.
Sebby mengungkapkan TPNPB-OPM memiliki nyali yang begitu besar dalam melawan TNI/Polri karena menganggap memiliki dasar hukum yang kuat. Di mana TPNPB-OPM melakukan penyerangan-penyerangan semata-mata untuk melindungi Bumi Cenderawasih.
Sementara menurut mereka, TNI/Polri tidak memiliki kekuatan hukum perang dalam melawan TPNPB-OPM. Sebby mengklaim kalau TPNPB-OPM mendapatkan dukungan dari warga Papua.
"Pasukan OPM yang perang lawan TNI/Polri mereka dapat dukungan dan doa rakyat bangsa Papua dan juga kami percaya roh Tuhan, roh alam, dan roh leluhur bangsa Papua melindungi semua pejuang," ujarnya.
Sebby juga mengatakan kalau TPNPB-OPM tidak akan pernah takut dengan TNI/Polri. Menurutnya, kehadiran TNI/Polri di Papua hanya untuk membunuh orang asli Papua dan menghabisi seluruh kekayaan alam yang ada di sana.
Alih-alih terus melakukan perang, Sebby menyarankan pemerintah Indonesia untuk segera mengakui keberadaan mereka dan mengajak TPNPB-OPM untuk berunding.
"Lebih bagus Jakarta mengakui diri dan kita runding di meja perundingan dan membicarakan masalah hak Papua Barat."
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius meminta Bupati Puncak, Willem Wandik untuk berkomunikasi dengan TPNPB-OPM supaya tidak berulah kembali. Di sisi lain, Irjen Mathius menegaskan kalau TNI/Polri tidak akan pernah takut melawan TPNPB-OPM.
Bahkan, ia mengancam akan melakukan tindakan apabila TPNPB-OPM kembali berulah seperti melakukan penyerangan kembali.
"Kami akan ambil langkah-langkah cerdas dalam penindakan hukum yang akurat," tegas Irjen Mathius di Mapolda Papua, Jumat (28/1/2022).