Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menanggapi isu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai layak menjadi Kepala IKN Nusantara.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Ruhut mengatakan soal Anies bakal menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara hanya sebuah mimpi.
"Jadi, yang mengatakan Anies layak itu aku hanya bisa jawab 'mimpi kali ye'. Yang sudah enak tinggal dilanjuti saja, Anies tidak mampu," kata Ruhut dilansir Wartaekonomi.co.id, Kamis (27/1/2022).
Ruhut bahkan mengatakan Anies tidak memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin.
Baca Juga: Pembangunan Istana Negara Baru di IKN Ditargetkan Selesai pada 2024
"Sudahlah, Anies itu sudah tidak bisa. Untuk apa-apa sudah tidak bisa itu orang. Hanya bisa permainan kata-kata," ujar Ruhut.
Sebelumnya, pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat layak menjadi Kepala IKN Nusantara.
Menurut Jamiluddin, pengalaman Anies memimpin Jakarta sudah lebih dari cukup untuk menjadi kepala IKN.
"Masalahnya, apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau menunjuk Anies menjadi Kepala IKN? Peluang Anies untuk itu tampaknya kecil sekali," kata Jamiluddin, Rabu (26/1).
Sebab, lanjutnya, jika Anies jadi kepala IKN akan ada matahari kembar di ibu kota baru itu.
"Magnet Jokowi akan berpeluang bersaing dengan magnet Anies. Bersaingnya dua magnet itu tentu tidak dikehendaki oleh pihak-pihak yang menginginkan matahari tunggal di IKN Nusantara," lanjutnya.
Dosen Universitas Esa Unggul itu meyakini para pendukung Jokowi akan dengan tegas menolak hal itu terjadi.
"Secara politis juga tidak akan baik bila ada matahari kembar. Rakyat berpeluang akan terbelah sehingga situasi negeri tercinta tidak akan kondusif," tegasnya.
Mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu juga menyampaikan Anies Baswedan tidak akan menjadi kandidat ketua IKN bukan karena kapasitasnya yang tidak mumpuni, tetapi lebih kepada pertimbangan politis.
"IKN Nusantara hanya akan dipimpin oleh sosok yang magnetnya biasa-biasa saja. Dengan begitu, di IKN Nusantara hanya presiden yang akan menjadi matahari tunggal," tegasnya.