Suara.com - Tiga tentara Indonesia tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat ketika anggota kelompok bersenjata dari Tentara Pembebasan Papua Barat menyerang pos militer di Kabupaten Puncak.
Baku tembak terjadi di kawasan Distrik Gome, Kabupaten Puncak, salah satu daerah yang sudah dikuasai sejak lama oleh kelompok bersenjata Papua.
Juru bicara TNI Kolonel, Aqsha Erlangga, mengatakan setelah baku tembak terjadi, anggota kelompok bersenjata melarikan diri ke hutan.
Kemudian kelompok bersenjata melakukan serangan kedua, ketika TNI sedang mengevakuasi tentara yang terluka dan kemudian meninggal.
Baca Juga: Tiga Prajurit TNI AD Tewas di Papua, Jenderal Dudung Abdurachman Bakal Pimpin Upacara Pemakaman
Dalam pernyataan yang dikirim ke kantor berita The Associated Press, juru bicara kelompok perlawanan Papua, Sebby Sambom mengonfirmasi mereka melakukan serangan yang berlangsung selama empat jam.
Ia mengatakan tidak ada yang menjadi korban di pihak mereka.
"Ini adalah bagian dari perjuangan mencapai kemerdekaan," kata Sebby.
"Para pemimpin kami sudah menyerukan kepada seluruh pejuang di 34 kawasan pertahanan untuk melanjutkan perang di seluruh tanah Papua."
Data yang dikumpulkan oleh kantor berita AP menunjukkan sedikitnya 30 tentara Indonesia tewas dalam bentrokan antara kelompok bersenjata dengan tentara selama dua tahun terakhir, termasuk empat orang di tahun 2022 sejauh ini.
Baca Juga: Pembobol Brankas KPU Papua Barat Ditangkap, Pelaku ASN hingga Pelajar
Serangan dari kelompok bersenjata meningkat dalam setahun terakhir, menewaskan belasan anggota kelompok bersenjata, tentara dan penduduk sipil.
Bentrokan terbaru merupakan serangkaian insiden kekerasan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir di Papua.
Konflik antara warga Papua dengan tentara Indonesia sudah lama sejak tahun 1969 ketika referendum yang dilakukan PBB memasukkan Papua menjadi bagian dari Indonesia.
Namun mereka yang menentangnya, dengan mengatakan referendum tersebut tidak dilakukan dengan cara yang adil dan terbuka.
Sejak itu, kelompok perlawanan bersenjata dalam skala kecil terjadi di kawasan yang kini terbagi dalam dua provinsi, yakni Papua dan Papua Barat.
AP
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News