Kisah dari Desa Bangsring, Warga Olah Limbah Masker Jadi BBM Setara Premium dan Solar

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 28 Januari 2022 | 10:07 WIB
Kisah dari Desa Bangsring, Warga Olah Limbah Masker Jadi BBM Setara Premium dan Solar
ilustrasi masker dua lapis. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota kelompok Bank Sampah Telok Lemak di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, mengambil langkah penting dengan mendaur ulang masker bekas pakai sekaligus mencegah daerah mereka dicemari sampah masker.

Mereka mampu mengolah limbah masker menjadi produk yang bermanfaat berupa bahan bakar minyak setara jenis premium dan solar.

BBM berbahan masker bekas hasil inovasi emak-emak di Banyuwangi [Foto: Beritajatim]
BBM berbahan masker bekas hasil inovasi emak-emak di Banyuwangi [Foto: Beritajatim]

Di sekitar tempat wisata Bangsring Underwater banyak masker bekas pakai yang ditinggalkan wisatawan.

Anggota kelompok Bank Sampah Telok Lemak mulai berpikir untuk menyulap limbah infeksius itu menjadi sesuatu yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Kemudian, kami mencoba mencari tahu dan memanfaatkan itu,” kata anggota Bank Sampah Telok Lema Rukinah dalam laporan Beritajatim.

Berkat keuletan mempelajari apa saja yang bisa dilakukan untuk mengolah masker bekas pakai, mereka berhasil menemukan cara. 

Masker-masker yang dibuang wisatawan maupun masyarakat sekitar kemudian dikumpulkan, lalu dipisahkan kawatnya, dibersihkan, dan dijemur.

Selanjutnya limbah masker dimasukkan ke dalam tangki mesing penyuling.

“Jadi usai dikumpulkan, limbah masker direndam dengan deterjen atau sabun atau pemutih selama semalam selanjutnya dijemur sampai kering. Limbah masker harus melalui proses lagi dipotong -potong kecil sebelum dimasukkan ke dalam tungku penyulingan,” kata pengelola wisata Bangsring Underwater Wildan Sukirno. 

Baca Juga: Ratusan Petugas TPST Bantargebang Terpapar Covid, Benarkah Limbah Masker Tularkan Virus?

Selama pengerjaan, mereka tetap menerapkan prokes secara ketat untuk mencegah terjadi penyebaran virus.

REKOMENDASI

TERKINI