Suara.com - Ustaz Irwan Syaifullah menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melawan Tuhan karena memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jokowi disebut melawan Tuhan karena memakai dana pinjaman alias hutang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ustaz Irwan dalam video berjudul 'Penjajahan Oligarki Berkedok Pindah Ibu Kota Baru Harus Dilawan'.
"Ini melanggar Pancasila sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Berarti kalau begitu, pak Jokowi yang sering kali mengatakan ‘aku Pancasila’, ini merupakan kebohongan," katanya, dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Kamis (27/1/2022).
Irwan menyebut memindahkan ibu kota mamakan biaya yang besar.
Ia menilai uang yang digunakan untuk memindahkan ibu kota dipinjam dari pihak Asing.
"Kebijakan (pemindahan) ibu kota ini ternyata menggunakan dana asing, dana pinjaman," tandasnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga disebut melanggar sila pertama dalam pancasila.
"Ini kalau mengaku Pancasila harusnya ditinggalkan itu hutang-hutang riba, kalau tidak berarti sekuler," ujarnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla: Setelah Disetujui DPR Seharusnya Pemindahan Ibu Kota Negara Tidak Jadi Pro Kontra Lagi
Lebih lanjut, Ustaz Irwan juga menyinggung soal jumlah hutang pemerintahan Jokowi kepada pihak swasta yang menurutnya diprediksi akan mencapai Rp15 ribu triliun.
"Sekarang saja hutangnya negara kepada swasta diperkirakan akan sampai 12 ribu triliun bahkan sampai 15 ribu triliun. Jadi hutang ini sudah meluber pak Jokowi, menggunung, meroket, karena kebijakannya yang zalim, yang menindas, yang melawan Allah SWT, maka menjadikan mereka ini jatuh sendiri," bebernya.